Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Lempar Bola Panas BBM ke DPR

Kompas.com - 01/05/2013, 15:31 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah dinilai ingin berlindung di balik Dewan Perwakilan Rakyat terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan, pemerintah melempar bola panas, termasuk resiko politik dari kenaikan harga BBM, ke DPR.

"Saya menangkap kesan seperti itu," kata Priyo, di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2013), ketika dimintai tanggapan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait rencana kenaikan harga BBM.

Priyo mengatakan, DPR tidak punya kewenangan untuk menyetujui atau tidak menyetujui kenaikan harga BBM. DPR hanya membahas bersama pemerintah besaran anggaran subsidi, termasuk subsidi BBM dalam Undang-Undang APBN.

"Ini faktor berani atau tidak berani mengambil keputusan. Kalau diserahkan ke DPR, ubah saja UUD 1945 . Kalau pemerintah tidak mau ambil keputusan, risiko ekonominya tanggung jawab pemerintah. Kami sudah berikan semua yang diperlukan pemerintah untuk memutuskan," kata Priyo.

Priyo menambahkan, Presiden juga jangan memaksakan DPR untuk segera merampungkan UU APBN Perubahan 2013 agar harga BBM bisa dinaikkan. Alasan keadaan mendesak yang disampaikan Presiden, katanya, hanya alasan yang dibuat-buat. "DPR tidak mau ditekan pemerintah dengan cara itu," ujarnya.

Secara terpisah, Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR Hasrul Azwar mengatakan, Sekretariat Gabungan koalisi pemerintah sudah menggelar rapat membahas masalah BBM pada Selasa malam. Salah satu poin yang berkembang dalam rapat, katanya, UU Nomor 19 Tahun 2012 tentang APBN 2013, sudah memberikan mandat kepada pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM.

"Jadi tidak perlu menunggu DPR," katanya.

Seperti diberitakan, Presiden berharap agar UU APBN-P 2013 sudah disetujui DPR pada Mei ini agar harga BBM bisa dinaikkan. Alasannya, kondisi fiskal dan APBN 2013 sudah tidak sehat lantaran subsidi BBM sudah terlalu besar.

Menurut Presiden, kenaikan harga BBM akan dilaksanakan jika DPR setuju. Pemerintah juga tengah mempersiapkan berbagai hal mengenai kompensasi untuk rakyat miskin yang terkena dampak kenaikan BBM. Adapun angka kenaikan BBM masih dihitung.

"Jika DPR sepakat, dana kompensasi dan bantuan masyarakat sudah siap, maka kenaikan harga BBM dengan jumlah tertentu akan kami berlakukan," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

    Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

    Whats New
    Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

    Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

    Whats New
    IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

    IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

    Whats New
    Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

    Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

    Work Smart
    Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

    Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

    Whats New
    Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

    Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

    Whats New
    Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

    Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

    Whats New
    Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

    Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

    Whats New
    Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

    Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

    Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

    Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

    Whats New
    Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

    Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

    Spend Smart
    9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

    9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

    Whats New
    Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

    Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com