Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Jadi Negara Hebat, Kualitas SDM Indonesia Dipertanyakan

Kompas.com - 02/05/2013, 11:31 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam berbagai survei dari lembaga internasional, Indonesia siap menjadi negara hebat. Hal itu didasarkan atas jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia yang terus meningkat.

Chief Executive Officer Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo mengatakan untuk mencapai menjadi negara hebat tersebut bukanlah perkara yang mudah. Indonesia harus memiliki kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) yang hebat pula.

"Masalahnya, saat ujian nasional (UN) kemarin, ada sekitar 2,2 juta anak SMU yang ikut UN. Tapi, ada sekitar 5,6 juta anak SD yang juga ikut UN. Masalahnya lagi, ke mana sekitar 3 juta anak SD yang tersisa. Jadi apa mereka?," kata Agung saat membuka acara Fortune Indonesia Most Admired Companies (FIMAC) di Atrium Hall Sampoerna Strategic Square Jakarta, Kamis (2/5/2013).

Agung menambahkan, masalah akan kembali muncul saat sekitar 3 juta anak SD ini terakumulasi sekitar 10 tahun ke depan. Jadi, akan ada sekitar 10 juta lulusan anak SD yang tidak diketahui bekerja di mana dan kualitas pendidikannya seperti apa. Padahal, untuk mendukung menjadi negara hebat tersebut, Indonesia memerlukan SDM mumpuni yang tentu saja memiliki kualitas pendidikan yang tidak diragukan.

"Jika setiap tahun menghilang entah ke mana, lantas masa depan Indonesia akan seperti apa. Padahal, suatu saat, momentum Indonesia ada di pundak mereka," tambahnya.

Pernyataan Agung ini mengemuka di hadapan para chief executive officer (CEO) 20 perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia. Mereka adalah perusahaan-perusahaan yang paling dikagumi di Indonesia dalam Fortune Indonesia Most Admired Companies (FIMAC).

Harapan Agung, perusahaan-perusahaan ini ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan SDM di Indonesia pada masa mendatang. Sebab, di tangan generasi mendatang inilah, Indonesia bisa menuju negara gemilang.

"Kami menghargai sekarang ini sudah banyak perusahaan yang mau mengeluarkan ongkos tambahan agar SDM kita ke depan bisa lebih baik lagi, bahkan bisa membuat generasi masa depan ini duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan perusahaan dunia. Usaha ini memang patut dihargai," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

    Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

    Whats New
    Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

    Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

    Whats New
    Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

    Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

    Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

    Whats New
    Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

    Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

    Whats New
    Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

    Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

    Whats New
    Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

    Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

    Whats New
    Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

    Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

    Whats New
    Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

    Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

    Whats New
    Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

    Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

    Whats New
    Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

    Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

    Whats New
    Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

    Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

    Whats New
    Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

    Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

    Whats New
    BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

    BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

    Whats New
    Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

    Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com