Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Harga Properti Naik Selangit

Kompas.com - 02/05/2013, 15:11 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Chairman dan Presiden Direktur Agung Podomoro Land Trihatma Kusuma Haliman mengaku heran dengan perkembangan harga properti di Indonesia khususnya DKI Jakarta yang terus melambung signifikan.

Dia mengakui harga properti saat ini sudah tidak masuk akal. "Properti sekarang harganya selangit, tidak masuk akal. Tapi, ini memang karena supply-nya sedikit," kata Trihatma saat ditemui di acara Fortune Indonesia Most Admired Companies (FIMAC) di Atrium Hall Sampoerna Strategic Square Jakarta, Kamis (2/5/2013).

Trihatma mengusulkan kepada pemerintah agar memperbanyak alokasi dana untuk infrastruktur. Dengan infrastruktur yang memadai, lahan-lahan kosong yang selama ini belum tergarap bisa dimaksimalkan penggunaannya, serta harga lahan kosong tersebut akan meningkat seiring dengan akses yang mudah ke lokasi.

Bagaimanapun, kata Trihatma, bisnis properti tidak akan terus tumbuh bila lahan kosong tidak tersedia, atau, lahan kosong tersedia tetapi tidak ada akses menuju lokasi tersebut. "Maka, kami juga membuat rumah susun sederhana milik (rusunami) ataupun rusunawa dan apartemen. Tapi, margin di bisnis rusunami itu tipis. Makanya kami siasati dengan superblok," katanya.

Dengan pembangunan kawasan superblok tersebut, kawasan hunian rusunami, rusunawa, atau apartemen pun bisa ditingkatkan nilai keuntungannya ataupun harga propertinya sendiri. Sebab, pembangunan kawasan superblok ini telah dilengkapi pusat perkantoran hingga pusat perbelanjaan.

Saat ini, perkembangan pasar properti tidak hanya meningkat di Jabodetabek, tetapi juga sudah meluas ke daerah dengan pusat-pusat kawasan perumahan baru. "Intinya harga properti akan semakin meningkat bila dikawinkan dengan gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan. Ini juga akan mendongkrak penjualan properti kami," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com