Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Infrastruktur Kekurangan Sumber Dana Jangka Panjang

Kompas.com - 03/05/2013, 10:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia menilai, pembangunan infrastruktur yang belum optimal dan berakibat pada lemahnya daya saing ekonomi, disebabkan oleh kurangnya ketersediaan sumber dana jangka panjang dari perbankan untuk membiayai pembangunan tersebut.

"Kalau kita lihat dari struktur dana bank sekarang, lebih dari 50 persen bersumber dari dana jangka pendek, yakni deposito satu bulan," kata Asisten Gubernur BI, Hendar, saat diskusi tentang pembiayaan infrastruktur di Jakarta, Jumat.

Hendar mengatakan, hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pembangunan infrastruktur kurang berkembang. Ia menambahkan, dalam beberapa periode, kredit dari perbankan untuk investasi juga tidak bergerak dari sekitaran angka 20 persen dari total kredit perbankan.

"Artinya memang sangat terbatas dari sisi pembiayaan yang bersumber dari dana jangka panjang," ujar Hendar.

Berdasarkan data Bappenas (2012), kebutuhan investasi infrastruktur antara 2010-2014 mencapai 214 miliar dollar AS.

Namun, anggaran pemerintah hanya dapat memenuhi sekitar 65,4 persen atau 140 miliar dollar AS, sehingga terdapat funding gap sebesar 34,6 persen atau 74 miliar dollar AS untuk memenuhi kebutuhan investasi infrastruktur di Indonesia pada rentang waktu itu.

Funding gap tersebut sedianya dipenuhi oleh pihak swasta melalui mekanisme public private partnerships (PPP), yaitu pola kerja sama pemerintah swasta (KPS) dengan komposisi penyertaan modal dan bagi hasil.

Namun pada praktiknya, pendanaan infrastruktur antara pemerintah dan swasta tidak berjalan karena keengganan pihak perbankan membiayai proyek infrastruktur yang bersifat multiyears.

"Oleh karena itu, pemikiran kami adalah bagaimana pengembangan pendalaman pasar keuangan khususnya dalam peran bank sentral dalam kaitannya dengan pembiayaan ekonomi," kata Hendar.

"Kendati ada aspek lain yang memengaruhi pembangunan infrastruktur, aspek pembiayaan merupakan salah satu faktor yang signfikan berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur," tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com