Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II: Monorel di Bandara Soekarno Hatta Dibangun Oktober

Kompas.com - 06/05/2013, 14:23 WIB

MADIUN, KOMPAS.com — PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan pembangunan monorel di Bandara Soekarno-Hatta dilakukan mulai Oktober 2013. Saat ini, proses pembangunan masih menunggu pengajuan proposal dari PT Adhi Karya Tbk (Persero) sebagai pimpinan konsorsium proyek tersebut.

"Kalau Agustus 2013 Adhi Karya mau sampaikan proposal, mungkin Oktober sudah bisa mulai dibangun," ujar Tri Sunoko, Direktur Utama, PT Angkasa Pura II (Persero) kepada KONTAN seusai peluncuran produk contoh monorel di kantor PT INKA, Madiun, Senin (6/5/2013).

Tri juga bilang untuk target selesai pembangunannya pada awal tahun 2015. Menurut Tri, target pengerjaan bisa saja molor karena tergantung dari perubahan terhadap proposal dan kalkulasi proyek tersebut yang disampaikan Adhi Karya.

"Nanti tergantung persetujuan dari konsultan independen, juga terkait apa yang disampaikan Adhi," jelas Tri. Di tempat yang sama, Kiswodarman, Direktur Utama Adhi Karya menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menghitung biaya proyek monorel di bandara tersebut. "Nilai proyek juga belum tahu, kan baru mau di kalkulasikan," ujar Kiswo.

Kiswo menargetkan, pihaknya dapat menyerahkan perhitungan dan kalkulasi proyek tersebut ke AP II pada Agustus 2013 nanti. Sebagai informasi, proyek monorel Bandara Soetta ini dikerjakan oleh konsorsium BUMN, yakni PT Adhi Karya, PT INKA, PT Len Industri, dan PT Angkasa Pura II. (Oginawa R Prayogo/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com