Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM Akan Beli Peternakan Sapi di Australia

Kompas.com - 07/05/2013, 12:03 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

PERTH, KOMPAS.com — Beberapa perusahaan Indonesia, termasuk milik pemerintah, akan menghabiskan dana puluhan juta dollar guna membeli peternakan sapi di Negara Bagian Western Australia guna memastikan pasokan sapi ke Indonesia terjamin.     

Menurut laporan harian The West Australian, pejabat dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan berkunjung ke Australia bulan depan.

Disebutkan, BKPM akan berusaha meyakinan para pemilik peternakan guna menerima investasi dari Indonesia sehingga pasokan daging sapi untuk kelas menengah yang semakin tumbuh—diperkirakan sekitar 80 juta jiwa—terpenuhi.     

Seorang pengusaha senior Indonesia telah menghubungi pengusaha Indonesia yang tinggal di Perth, Iwan Gunawan, guna mencari peternakan di Western Australia dan Northern Territory yang bisa dibeli.

Kedutaan Indonesia secara terpisah juga menghubungi Direktur Institut Indonesia di Perth Ross Taylor untuk maksud yang sama.    

Tindakan terkoordinasi ini dimaksudkan agar peluang penghentian larangan ekspor di masa depan akan berkurang.    

Bulan lalu, empat pengusaha Indonesia dan dua pejabat pemerintah melakukan kunjungan ke beberapa peternakan di kawasan Broome.

Dengan jumlah penduduk 250 juta, kebutuhan sapi di Indonesia sekitar 1 juta ekor setiap tahunnya.    

 "Indonesia berusaha memproduksi sapi sendiri di dalam negeri, tetapi itu akan susah dicapai," kata Gunawan.

"Jadi, kalangan bisnis dari Indonesia berencana melakukan investasi di WA dan Northern Territory guna menjamin pasokan ternak."     

Menteri Pertanian Australia Joe Ludwig menghentikan pengiriman sapi ke Indonesia bulan Juni 2011 setelah laporan ABC mengenai perlakuan buruk terhadap ternak di rumah pemotongan hewan.     

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, larangan itu dicabut sebulan kemudian, tetapi Indonesia kemudian membalas dengan menurunkan kuota impor ternak dari Australia menjadi separuh dari sebelumya.

Penurunan impor ini menyebabkan beberapa peternakan sapi di Australia mengalami kesulitan keuangan.

Di Northern Territory, sekitar 20 peternakan terancam dijual. Menurut Iwan Gunawan, tindakan yang dilakukan Joe Ludwig menyebabkan Indonesia sekarang berusaha melakukan investasi sendiri di Australia.    

"Jika sebuah negara sudah setuju untuk memasok makanan, tidak bisa dengan tiba-tiba menghentikannya. Ini harus didiskusikan dengan semua pihak. Sekarang apabila Indonesia melakukan investasi sendiri di Australia, bisa memperkecil masalah di masa depan." kata Iwan Gunawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Whats New
Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Work Smart
Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Whats New
Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Whats New
BRImo Jadi 'Exclusive Mobile Banking Partner' di Ajang Spartan Race

BRImo Jadi "Exclusive Mobile Banking Partner" di Ajang Spartan Race

Whats New
Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com