Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetrasi Belanja Online Masih Rendah

Kompas.com - 07/05/2013, 13:41 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Research Director Gramedia Majalah Sigit Pramono mengatakan penetrasi masyarakat Indonesia dalam berbelanja online masih rendah, yang dibuktikan dari jumlah pengunjung di situs belanja online yang masih sedikit.

"Peminat belanja online masyarakat Indonesia ini masih kecil. Jumlahnya masih sekitar 5 persen (yang dilakukan pria), belasan persen (yang dilakukan wanita dan anak-anak sekitar 5-7 persen," kata Sigit saat konferensi pers acara Indonesia's Hottest Insight 2013 di The Hall Senayan City Jakarta, Selasa (7/5/2013).

Sigit mengungkapkan hingga saat ini wanita hanya suka berbelanja online, khususnya dalam hal kebutuhan sehari-hari (daily goods). Namun jumlah wanita yang sering belanja online ini hanya 3 persen dari total responden yang disurvei. Sementara sisanya, para wanita masih suka berbelanja secara tatap muka, baik di pusat perbelanjaan atau pasar.

"Memang alasan utama wanita suka belanja online ini adalah kepraktisan," tambahnya.

Di sisi lain, ternyata wanita justru suka berbelanja online untuk barang elektronik (gadget). Namun masalahnya, wanita tidak cenderung suka berbagi informasi dengan teman lainnya soal pembelian gadget ini. "Hal ini juga berlaku saat wanita membeli busana (produk fashion). Mereka gemar berbagi informasi soal fashion tapi kadang mereka juga sedikit pelit memberikan informasi fashion itu hanya karena alasan tidak ingin memiliki fashion yang sama dengan temannya," jelasnya.

Sigit menduga bahwa penetrasi belanja online yang masih kecil ini turut menyebabkan situs belanja online Multiply tutup. "Bisa saja karena penetrasi belanja online masyarakat Indonesia rendah. Tapi bisa jadi, Multiply ini mau berubah platform," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com