Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal BBM, Presiden Ingin Konsultasi dengan Pimpinan DPR

Kompas.com - 07/05/2013, 19:03 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melakukan pertemuan dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat untuk membicarakan masalah APBN Perubahan 2013, khususnya terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Presiden mengatakan, lantaran DPR masih reses, konsultasi dengan pimpinan DPR baru bisa dilakukan pada 13 Mei 2013. Sambil menunggu pertemuan tersebut, Presiden meminta kementerian terkait untuk segera merampungkan draf APBNP 2013 karena sudah mendesak.

"APBNP ini sangat penting untuk dibicarakan dengan DPR. Kita tidak ingin ada semacam ketidakpastian menyangkut APBN, subsidi BBM, termasuk penyesuaian harga BBM," kata Presiden saat sidang kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa ( 7/5/2013 ).

Presiden mengaku mendengar perbincangan masyarakat di media menyangkut kapan kenaikan harga BBM. Pertanyaan lain, mengapa pemerintah seperti ragu-ragu dalam memutuskan kenaikan harga BBM.

Kepada jajaran kementerian, Presiden menginstruksikan untuk menjawab pertanyaan tersebut. "Sampaikan dengan gamblang, begitu bantuan kepada masyarakat yang memerlukan sudah siap, maka harga BBM kita sesuaikan," kata Presiden.

Presiden juga meminta kementerian hati-hati dalam merumuskan APBNP, khususnya menetapkan angka pertumbuhan ekonomi. Presiden meminta agar realistis dalam penetapan target pertumbuhan. Pasalnya, kondisi ekonomi dunia, termasuk asia masih krisis.

Seperti diberitakan, dua pimpinan DPR Priyo Budi Santoso dan Pramono Anung meyakini DPR akan menolak rencana pemerintah memberikan kompensasi berupa uang tunai jika harga BBM dinaikkan. Alasannya, melihat pengalaman kenaikan harga BBM di periode pertama pemerintahan SBY, bantuan uang melalui program bantuan langsung tunai dipakai untuk menarik simpatik di pemilu 2009 .

Adapun mengenai rencana kenaikan harga BBM, DPR menyerahkan kepada pemerintah. Sesuai UU APBN 2013, pemerintah dapat menyesuaikan harga BBM tanpa berkonsultasi dengan DPR.

Pemerintah sudah berkali-kali menegaskan tidak ada kepentingan politik dari rencana pemberian kompensasi uang tunai. Kompensasi hanya akan diberikan sementara atau sampai keadaan rakyat yang terkena dampak kembali stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

    Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

    Whats New
    Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

    Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

    Whats New
    Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

    Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

    Whats New
    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Whats New
    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    Whats New
    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Whats New
    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

    Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

    Whats New
    Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

    Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

    Whats New
    BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    Whats New
    Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

    Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

    Whats New
    Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

    Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

    Whats New
    Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

    Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

    Whats New
    Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

    Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

    Whats New
    SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

    SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com