Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Ini Komentar Presiden

Kompas.com - 07/05/2013, 19:37 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal I 2013 hanya 6,02 persen. Angka itu melambat dibandingkan periode yang sama tahun 2012 yang mencapai 6,3 persen.

Bagaimana tanggapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas penurunan pertumbuhan ekonomi tersebut? Presiden beralasan hampir semua negara mengalami hal yang sama. Bahkan, ada negara yang lebih buruk. Hal itu, kata dia, bisa terjadi karena merosotnya ekspor Indonesia.

"Tetapi kita harus berupaya supaya tidak jatuh lagi, supaya punya pertumbuhan ekonomi. Kalau tahu ekspor kita terganggu, maki kita sekuat tenaga agar tidak terganggu lagi," kata Presiden ketika sidang kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa ( 7/5/2013 ).

Jika ekspor terganggu, Presiden berharap investasi dalam negeri ditingkatkan. "Agar lebih bagus lagi, yah iklim, aturan, kebijakan fiskal yang berkaitan dengan itu harus lebih bagus lagi," kata dia.

Presiden juga meminta kementerian hati-hati dalam merumuskan Rancangan APBN Perubahan 2013 , khususnya menetapkan angka pertumbuhan ekonomi. Melihat krisis ekonomi dunia, Presiden meminta agar realistis dalam penetapan target pertumbuhan.

Seperti diberitakan, dalam berbagai kesempatan, Presiden selalu membanggakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diatas 6 persen atau berada di nomor dua setelah China di Kelompok G-20. Pasalnya, banyak negara lain yang pertumbuhan ekonominya minus.

Menurut BPS, kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tertinggi adalah sektor perternakan, kehutanan, dan perikanan (23,06 persen), keuangan, real estate dan jasa perusahaan 2,96 persen, serta pengangkutan dan komunikasi 1,57 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com