KOMPAS.com - Perlindungan syariah untuk pembiayaan mikro menurut Chief Sharia & Corporate Communications Allianz Indonesia Kiswati Soeryoko, pada tahap awal, untuk menjaga nama pihaknya makin dikenal khalayak. Mengemukakan hal tersebut dalam paparan kinerja Allianz Life Syariah 2012, pada Selasa (7/5/2013), Kiswati menerangkan kalau bisnis perlindungan tersebut baru dirilis pada 2011 lalu. "Sampai akhir 2011, total premi mencapai Rp 630 juta,"katanya.
Dalam kesempatan itu, selain Kiswati, hadir juga berbicara Head of Sharia Allianz Life Indonesia Abdul Chalik, Wakil Direktur Allianz Life Indonesia Handojo Kusuma, dan Corporate Communications Allianz Life Indonesia Adrian Dosiwoda
Berangkat dari situlah, lanjut Kiswati, pihaknya memperlebar bisnis perlindungan syariah tersebut melalui berbagai institusi keuangan mikro seperti bank perkreditan rakyat (BPR) di berbagai pelosok. Termasuk dalam fokus tersebut adalah kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari Allianz Life Indonesia.
Kiswati melanjutkan kegiatan usaha kecil masyarakat (UKM) pada bidang pemanfaatan barang bekas misalnya, juga menjadi pusat perhatian. "Beberapa kelompok masyarakat membuat kerajinan seperti dompet atau tas dari bekas bungkus kopi,"tuturnya.
Lebih lanjut, Kiswati memberikan catatan kalau sampai lima bulan pertama 2013, jumlah premi untuk perlindungan syariah pembiayaan mikro ini sudah mampu menembus angka Rp 3,2 miliar. Sementara, rerata uang pertanggungan pada perlindungan ini berada di kisaran Rp 2 juta.
Catatan menunjukkan sampai 2012 usai, bisnis asuransi Allianz Life Syariah mencatatkan total Pendapatan Premi Bruto (Gross Written Premium/GWP) di posisi Rp 569,2 miliar. Angka ini tumbuh 38 persen ketimbang periode sama pada 2011. Pada tahun itu, posisi GWP adalah Rp 411,8 miliar.
Pertumbuhan hingga 38 persen ini berangkat dari dua kontribusi pemasaran yakni keagenan dan bancassurance. Dengan sumbangan paling besar, keagenan menyetor Rp 506,1 miliar hingga akhir 2012. Setahun sebelumnya, keagenan menghasilkan Rp 396,6 miliar atau berselisih positif 26 persen.
Lalu, dari bancassurance diperoleh GWP Rp 47 miliar sampai dengan 2012 berakhir. Andai dibandingkan dengan 2011, GWP dari bancassurance tumbuh 224 persen dari posisi Rp 14,5 miliar.
Sampai akhir 2012, kemudian, jumlah nasabah Allianz Life Syariah ada 21.000 tertanggung. Pada 2011, jumlahnya baru mencapai 20.600 orang.
Selanjutnya, perusahaan asuransi berbasis di Munich, Jerman itu juga mencatatkan total aset Allianz Life Syariah sampai dengan akhir 2012 di posisi Rp 216,2 miliar. Setahun sebelumnya, aset masih di angka Rp 149,9 miliar. Jadi ada kenaikan 44 persen.
Saat 2012 berakhir, Allianz LIfe Syariah sudah membayarkan klaim Rp 47,5 miliar kepada nasabah. Sementara, pada akhir 2011, pembayaran klaim baru menyentuh angka Rp 35 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.