Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambil Alih dari Singapura, Navigasi Indonesia Harus Mandiri

Kompas.com - 08/05/2013, 07:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia bertekad untuk mengatur sendiri ruang udaranya. Oleh karena itu, Indonesia terus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan peralatannya agar bisa mengambil alih dari Singapura pengaturan ruang udara di atas Indonesia.

Demikian dikatakan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dalam konferensi Civil Air Navigation Services Organization (CANSO), di Jakarta, Selasa (7/5/2013). Konferensi tingkat Asia Pasifik ini akan berlangsung sampai hari ini.

”Kita akan merestrukturisasi ruang udara kita agar lebih efisien dan aman. Rute penerbangan, zona, dan sinyal juga dibuat dengan pertimbangan yang matang,” kata Bambang.

Dia menambahkan, dengan sejumlah persiapan yang matang, Indonesia mampu mandiri mengelola navigasi udaranya sendiri. ”Bahkan ke depan, bukan tidak mungkin Indonesia menguasai navigasi udara Asia Pasifik,” kata Bambang.

Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura II Tri Sunoko yang menjadi tuan rumah konferensi CANSO ini menjelaskan, posisi Angkasa Pura II hanya sebagai fasilitator. Tugas navigasi yang selama ini dipegang AP II, sudah diserahkan ke Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) yang baru dibentuk tahun lalu.

”Konferensi ini sangat penting, karena kita bisa belajar banyak hal dari negara-negara lain. CANSO merupakan satu-satunya organisasi pelayanan navigasi penerbangan yang beranggotakan 143 negara, yang bertanggung jawab mengelola 85 persen ruang udara dunia. Jadi banyak ilmu yang bisa diserap dari konferensi ini,” kata Tri.

Selain sumber daya manusia (SDM) di bidang navigasi, SDM yang mengelola bandara juga harus meningkat. Untuk itu banyak SDM pengelola bandara dikirim ke luar negeri untuk belajar.

”Kami belajar dari bandara-bandara yang bagus seperti Incheon Korea Selatan. Bandara itu sudah berturut-turut dinyatakan sebagai bandara terbaik dunia,” kata Tri.

Bandara Kualanamu, Medan, juga menjadi kembaran Bandara Incheon. Saat ini Kualanamu sedang dalam taraf penyelesaian pembangunan. ”Dengan melihat langsung ke bandara terbaik tersebut, maka kita mempunyai patokan bagaimana sebuah bandara itu dikelola,” kata Tri. (ARN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com