Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Superblok Lippo Plaza Dibangun di Padang

Kompas.com - 10/05/2013, 11:13 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

PADANG, KOMPAS.com - PT Lippo Karawaci Tbk membangun kawasan terintegrasi superblok Lippo Plaza di Kota Padang, Sumatera Barat. Superblok itu terdiri atas rumah sakit berskala internasional, hotel bintang lima, fasilitas pendidikan, dan pusat perdagangan.

Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk, Ketut Budi Wijaya, dalam peletakan batu pertama pembangunan Lippo Plaza, di Padang, Jumat (10/5/2013), mengemukakan, Lippo Plaza diharapkan memenuhi kebutuhan gaya hidup modern bagi masyarakat Padang dan Sumatera Barat.

Superblok Lippo Plaza dengan nilai investasi total Rp 1,3 triliun memiliki total luas bangunan 94.000 meter persegi (m2), meliputi rumah sakit internasional berkapasitas 300 tempat tidur. Selain itu, Hotel Aryaduta dengan kapasitas kamar 200 unit, Sekolah Padang Harapan dengan kapasitas 1.680 siswa, serta pusat perdagangan seluas 55.000 m2.

"Nama rumah sakit internasional masih menunggu masukan nama dari tokoh-tokoh masyarakat Padang," ujar Ketut.

Ia menambahkan, beberapa tenant utama sudah siap masuk untuk mengisi pusat perdagangan yakni Hypermart dan Matahari Department Store, bioskop, pusat kebugaran dan perbankan.

Presiden Lippo Group, Theo L Sambuaga, mengemukakan, komitmen Lippo Group adalah menjadi pelopor swasta dalam membangun daerah, membangun infrastruktur kota Padang, sehingga kota Padang bisa mengejar ketertinggalan dengan kota besar lainnya. Lippo Plaza ditargetkan menyerap sekitar 3.000 sumber daya manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com