Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembebasan Lahan PLTU Batang Capai 80 Persen

Kompas.com - 12/05/2013, 14:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan proses pembebasan lahan untuk pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah rampung seluruhnya pada Juni-Juli, dan sejauh ini pembebasannya mencapai 80 persen.

Deputi Menko Bidang Koordinas Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Luky Eko mengatakan kebutuhan listrik dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. "Peningkatan kebutuhan tenaga energi sekitar 8 persen hingga 9 persen per tahun," katanya dalam siaran pers yang diterima MInggu (12/5/2013).

Menurut Luky, jika pembamgunan PLTU tersebut tidak direalisasikan, ada beberapa konsekuensi yang akan terjadi. Salah satunya adalah minimnya pasokan energi listrik. "Kita harus bisa mengimbangi percepatan ekonomi yang pasti membutuhkan energi besar," katanya.

Menurut dia, pembangunan PLTU tersebut kemungkinan pada awal tahun depan, karena pembebasan sertifikasi tanah harus segera diselesaikan mungkin sekitar enam bulan hingga satu tahun. "PLTU tersebut  akan dibangun di lahan 226 hektare yang saat ini 186 hektare lahan yang sudah dibebaskan," ujarnya.

Ia mengatakan, kalau lahan itu sudah dibebaskan pada oktober 2012, maka konstruksi bisa dilakukan, namun banyak hambatannya sehingga pembangunan akan mundur. Akibatnya pembangunan PLTU yang diperkirakan selesai tahun 2017 akan mengalami kemunduran selama satu tahun.

Pemerintah mengakui pembebasan tanah sangat lambat, sehingga diperpanjang satu kali menjadi 2 Oktober 2013. Inilah yang menjadi patokan pembangunan PLTU mundur satu tahun.

Dalam pembangunan PLTU ini, pemerintah menggandeng pihak swasta asing dan lokal seperti J Power, Itochu, dan Adaro dengan investasi sebesar 4 miliar dollar AS, sedangkan pelaksana tender adalah PT Bimasena Power Indonesia.

"Dari dana sebesar itu, J Power mengeluarkan dana sebesar 34 persen, Itochu 32 persen dan Adaro 34 persen yang menunjukkan bahwa kerja sama pemerintah dengan swasta (KPS) sangat penting," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com