Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Unit Pesawat Tua Milik Garuda Dilelang

Kompas.com - 13/05/2013, 19:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masih melakukan tender terbuka untuk menjual dua armada Boeing 737-500 miliknya dalam rangka peremajaan armada pesawat.

Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda Indonesia, mengatakan dua pesawat miliknya tersebut juga tidak akan dijadikan carter atau kargo. "Kalau untuk pesawat kargo, pesawat Boeing 737-500 terlalu kecil kapasitasnya. Jadi saat ini masih ditender," katanya, akhir pekan lalu.

Tahun ini Garuda memang berencana melakukan peremajaan pesawat yang dioperasikan dengan melepas empat unit pesawat Boeing 737 series. Empat pesawat tersebut terdiri dari dua unit Boeing 737-300 dan dua unit Boeing 737-500. Boeing 737-300 itu sewa, jadi akan dikembalikan ke lessor. Tapi kalau seri 500 itu sudah milik Garuda.

Saat ini perusahaan pelat merah itu sudah melakukan tender terbuka untuk maskapai lain dan lembaga pemerintahan yang berniat membeli dua pesawat yang sudah berusia 15 tahun tersebut. Tapi jika dalam jangka waktu yang sudah ditentukan ternyata belum juga laku, maka kemungkinan besar dua pesawat tersebut akan dijadikan pesawat carter di sejumlah rute.

"Pilihan kami tetap charter, karena kalau digunakan untuk reguler terlalu boros biaya operasionalnya," katanya. Dua pesawat berkapasitas 90 kursi itu biasa dioperasikan Garuda di hub Makassar.

Garuda sebelumnya juga menjual empat unit pesawat jenis Boeing 737-400 pada 2012 kepada maskapai asal Nigeria melalui mekanisme lelang terbuka. BUMN penerbangan ini juga pernah menjual dua unit lagi ke Angkatan Udara Republik Indonesia dan salah satu maskapai nasional.

Adapun harga untuk satu unit pesawat yang dijual ke maskapai Nigeria tersebut sebesar 3 juta dollar AS-5 juta dollar AS. Penjualan pesawat tersebut untuk membatasi usia armada pesawat Garuda Indonesia menjadi tujuh tahun dari sebelumnya 12 tahun. (Sanusi/ Tribunnews)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com