Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Akan Ikut Uji Coba Branchless Banking

Kompas.com - 14/05/2013, 09:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Uji coba branchless banking yang akan dilakukan Bank Indonesia (BI) dalam waktu dekat ini, menarik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) untuk bergabung.

"Kami ikut uji coba," ucap Sekretaris Korporasi BRI Muhammad Ali, Senin, (13/5/2013).

Ia menyebut, BRI pun sudah memiliki konsep untuk melaksanakan program bank tanpa cabang tersebut, yakni hybrid dengan perusahaan telekomunikasi. Perusahaan yang digandeng bank dengan laba terbesar ini adalah PT Telkom.

Nantinya, agen yang akan digunakan untuk bank tanpa cabang ini ada 2 macam, yakni internal dan eksternal. Agen internal ini terdapat di Teras BRI dengan Electronic Data Capture (EDC) yang bersifat mobile. Sedangkan, agen eksternal tersebut yang merupakan kerja sama dengan telko.

Untuk pengamanan, akan ada 3 pengamanan yang dilakukan untuk jenis telko. Pertama yaitu melalui nomor ponsel, kedua adalah password, dan ketiga yakni token. Ali mengatakan, token ini akan berfungsi selama 30 menit. Bila tidak diisi hingga jangka waktu tersebut, bisa hangus dan harus memasukkan password lagi.

Nantinya, transaksi bank tanpa cabang ini akan mengarah pada transfer serta mengambil uang lewat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk agen internal. Ini pun dapat mengarah hingga menabung dan meminjam dana oleh masyarakat. "Tapi akan tetap berhubungan dengan bank," sebut Ali.

Rencana uji coba branchless banking BRI ini akan dilaksanakan di 2 provinsi, yaitu Jawa Timur dan Bali. Di Jawa Timur, BRI akan masuk ke Kabupaten Banyuwangi, pada Kecamatan Muncar, Sempu, dan Ronggojampi. Kemudian, di Bali yakni Kabupaten Singaraja. Namun di Bali ini pihak BRI belum bisa menentukan akan masuk ke kecamatan mana.

Ali mengatakan bahwa sesuai Surat Edaran (SE) BI, menyampaikan bahwa bank dianjurkan masuk ke daerah yang tak terlalu banyak memiliki unit kerja, masyarakat banyak, kebutuhan keuangan tinggi, dan terdapat infrastruktur. Meski begitu, daerah yang dimasuki dipilih sendiri oleh pihak bank.

Meski begitu, Ali menyebut belum ada target BRI untuk meraup berapa nasabah dari bank tanpa cabang ini. (Annisa Aninditya Wibawa/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com