Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Bank, Harry Tanoe Dilarang Jual Lagi dalam 5 Tahun

Kompas.com - 15/05/2013, 12:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) segera memproses proposal akuisisi 30 persen saham Bank ICB Bumiputera oleh perusahaan milik Harry Tanoesoedibjo, PT MNC Kapital Tbk (BHIT). Sebelum memberi restu akuisisi, BI sudah mewanti-wanti BHIT agar berkomitmen jangka panjang dan memperkuat permodalan Bank ICB Bumiputera.

Salah seorang pejabat BI yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, salah satu bentuk komitmen jangka panjang yang harus ditunjukkan MNC Kapital adalah mengikuti ketentuan lock up period atau mempertahankan kepemilikan minimal lima tahun di ICB Bumiputera. Artinya, sebelum lima tahun, MNC Kapital tidak boleh menjual kepemilikannya kepada pihak lain.

Selain itu, MNC Kapital harus menyuntikkan dana segar setiap kali ICB Bumiputera membutuhkan tambahan modal. BI juga mensyaratkan MNC Kapital harus memilih orang yang tepat dengan pengalaman dan track record bagus jika ingin menempatkan orangnya di manajemen ICB Bumiputera.

Apabila MNC Capital memenuhi tiga komitmen itu, BI akan memproses proposal akuisisi ICB Bumiputera. "Setiap investor harus punya modal yang mendukung bank jika BI meminta tambahan modal," kata petinggi BI itu kepada Kontan, kemarin.

Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia ICB Bumiputera Bambang Setiawan menyampaikan, MNC Kapital hanya akan memiliki 30 persen saham ICB Bumiputera. Alhasil, ICB Financial Holding Group masih menjadi pemilik saham mayoritas dengan memiliki 49,9 persen saham ICB Bumiputera.

MNC Kapital tergolong berani masuk ke ICB Bumiputera. Sebab, kinerja keuangan bank tersebut masih jeblok. Per kuartal I-2013, total pendapatan bunga bersih ICB Bumiputera sekitar Rp 74,52 miliar atau turun 12,5 persen daripada periode yang sama tahun lalu. Sebab, pendapatan bunga turun 9,59 persen menjadi Rp 160,29 miliar. Alhasil, laba bersih ICB Bumiputera turun 89,2 persen menjadi Rp 644 juta ketimbang periode sama tahun lalu yang sekitar Rp 5,97 miliar.

Dana pihak ketiga (DPK) ICB Bumiputera juga turun. Hingga tiga bulan pertama tahun ini, dana simpanan pihak ketiga di ICB Bumiputera turun 7,94 persen menjadi Rp 5,91 triliun. Sebagai perbandingan, tiga bulan pertama tahun 2012, nilai simpanan pihak ketiga di ICB Bumiputera sekitar Rp 6,42 triliun.

Namun, Bambang optimistis, tahun ini kinerja ICB Bumiputera bakal bangkit. "Tahun ini kami membidik pertumbuhan kredit sebesar 25 persen, segmen yang dibidik khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," jelasnya. (Nina Dwiantika/ Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com