Industri Multifinance Dibayangi Tiga Masalah Serius

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri pembiayaan nasional saat ini menghadapi tiga kendala serius yang berpotensi melemahkan kinerja perusahaan keuangan tersebut. Adapun tiga kendala yang dimaksud adalah kebijakan pemerintah, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan krisis keuangan global yang belum berakhir.

"Tiga kendala serius ini menghadang industri multifinance kita, sehingga mereka dituntut untuk mampu menyiasati tantangan ini," kata pengamat multifinance Nana Irlisa Rachmadiana di Jakarta Rabu dalam acara Indonesia Multifinance Award 2013 Rabu (15/5/2013).

Nana mengatakan pelaku industri multifinance tidak boleh berdiam diri dalam menghadapi tantangan tersebut. Pelaku bisnis harus melakukan inovasi untuk terus mempertahankan kinerja perusahaannya sebab tantangan  mereka semakin berat ke depan.

"Perusahaan multifinance harus mampu mempertahankan reputasinya dalam hal faktor pendanaan, marketing, GCG, corporate communication, CSR, IT, manajemen risiko, dan kinerja direksinya," katanya.

Sementara itu, CEO PT Bentara Strategis Multi Finance Anta Winarta Multifinance pada kesempatan yang sama mengatakan industri multifinance menghadapi masalah sumber daya manusia. "Karyawan yang bergerak di bidang ini  gampang sekali berpindah dari satu perusahaan pembiayaan ke perusahaan pembiayaan yang lain," katanya.

Hal itu mengakibatkan struktur industri multifinance mudah dirusak oleh budaya kerja semacam itu. Padahal, peningkatan kompetensi sumber daya manusia adalah salah satu kunci sukses dalam bisnis tersebut.