Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.000 Ton Daging Sapi Diimpor

Kompas.com - 16/05/2013, 03:39 WIB

Jakarta, Kompas - Tidak tahan dengan harga daging sapi yang masih tinggi hingga saat ini, pemerintah memutuskan untuk menugasi Perum Bulog menstabilkan harga. Dalam waktu dekat, Perum Bulog akan mengimpor sekitar 3.000 ton daging sapi beku dalam bentuk karkas.

”Untuk tahap awal Bulog akan mengimpor daging sapi sekitar 3.000 ton. Kalau hanya 2.000 ton tidak akan cukup memenuhi kebutuhan daging dan stabilisasi harga,” kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso, Rabu (15/5), di Jakarta.

Daging sapi beku itu akan diimpor Bulog dari Australia dan Selandia Baru. Oleh karena hanya dari kedua negara itu, impor daging sapi dimungkinkan, termasuk pertimbangan aspek kesehatan hewan dan penyakit menular.

Pembahasan teknis sudah dilakukan di Kementerian Perdagangan, meliputi besaran volume, jenis daging yang diimpor, dan bagaimana teknis pengendalian harganya nanti. ”Stabilisasi harga tidak saja dilakukan untuk industri, hotel, restoran, dan katering, tetapi juga di pasar tradisional,” ujarnya.

Terkait adanya aturan yang menyatakan daging sapi impor hanya untuk memenuhi kebutuhan industri, hotel, katering, dan restoran, Sutarto mengatakan, pemerintah juga akan melakukan peninjauan kembali atau revisi terhadap aturan itu. ”Ini untuk kepentingan stabilisasi harga, kepentingan yang lebih luas,” katanya.

Menurut Sutarto, untuk mendatangkan daging impor 3.000 ton tahap I, Bulog menyiapkan dana Rp 210 miliar. Angka ini belum termasuk dana untuk sewa gudang pendingin.

”Bulog menginginkan penugasan ini tidak hanya sesaat, sebagai pemadam kebakaran, tetapi berkesinambungan sehingga Bulog juga akan menyiapkan infrastruktur seperti gudang berpendingin dan transportasi,” kata Sutarto.

Idealnya untuk keperluan stabilisasi harga, Bulog diberi kewenangan untuk mengelola daging sapi, baik dari impor atau produksi dalam negeri sebanyak 10 persen dari kebutuhan nasional yang berkisar 500.000 ton per tahun. Namun dalam jangka pendek ini, pengelolaan 24.000 ton per tahun atau 2.000 ton per bulan sudah cukup.

”Kebijakan stabilisasi daging sapi oleh Bulog sudah diputuskan dalam Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan pada 14 Mei,” katanya. Sutarto mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan perlunya perluasan peran Bulog dalam stabilisasi harga.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan, BPS memprediksi inflasi akan turun pada kuartal II 2013. Hal ini karena harga sejumlah komoditas yang sempat naik mulai berangsur turun.

Harga daging sapi mulai turun menjadi Rp 75.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 100.000. ”Daging sudah mulai turun, pengaruhnya ke inflasi cukup besar,” ujarnya. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com