Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Lion Air Perlu Tambah Latihan

Kompas.com - 16/05/2013, 08:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan pendahuluan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT yang dikutip kantor berita AP, Rabu (15/5/2013), menyerukan pihak Lion Air untuk menambah pelatihan kepada para pilotnya terutama bagaimana menghadapi pendaratan pada keadaan yang kritis.

Laporan KNKT ini berkaitan dengan kecelakaan yang dialami Boeing 737-800 saat mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, 13 April lalu. Pesawat dengan 108 penumpang dan awak itu tidak menyentuh landasan dan terjun ke laut di ujung landasan. Tidak ada yang tewas dalam kejadian ini.

KNKT menegaskan, kopilot pesawat yang baru berusia 24 tahun, dua kali menghubungi menara kontrol dan mengatakan bahwa dia tidak melihat landasan. Kejadian ini saat terjadi hujan di seputar landasan. Pilot kemudian mengambil alih kemudi dan meminta izin kedua untuk mendaratkan pesawat. Namun upaya ini berakhir dengan pesawat jatuh ke laut.

Pesawat Boeing 737-800 merupakan pesawat baru dan baru sebulan dioperasikan pihak Lion Air. Akibat musibah ini, badan pesawat patah dua. Menurut KNKT, pesawat ini masih sangat layak terbang.

Pihak KNKT dalam laporannya mengeluarkan tiga rekomendasi keselamatan bagi Lion Air, yakni menjamin latihan yang pantas bagi pilotnya, dan mengikuti regulasi bagi penanganan saat menghadapi kondisi ketinggian dan waktu yang kritis, serta bagaimana mengatasi ketika menghadapi jarak pandang yang terbatas pada posisi ketinggian pesawat yang relatif rendah.

Rekomendasi KNKT pada Lion Air ini pernah dilakukan tahun 2011. Waktu itu, dua Boeing 737-900 ER milik Lion Air tergelincir di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau.

Laporan KNKT waktu itu juga merekomendasikan perbaikan pelatihan bagi pilot Lion Air dalam pendaratan.

Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air menolak berkomentar karena belum membaca laporan ini. (AP/ppg/mar)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Whats New
    BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

    BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

    Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com