Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Langkah Dahlan Tekan Emisi Karbon

Kompas.com - 16/05/2013, 11:48 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memiliki cara untuk menekan emisi karbon berbahaya. Emisi karbon tersebut akan diubah menjadi listrik yang berguna bagi masyarakat di sekitar.

Selama ini banyak perusahaan BUMN yang memiliki pabrik kelapa sawit. Namun pabrik tersebut ternyata mengeluarkan gas buang yang berbahaya dan selama ini dibuang begitu saja. "Jadi gas karbon tersebut selama ini dibuang. Tapi ini nanti akan diserap dan dijadikan menjadi listrik," kata Dahlan selepas memimpin Rapat Pimpinan BUMN di kantor Angkasa Pura I Kemayoran Jakarta, Kamis (16/5/2013).

Dahlan mengatakan, langkah penurunan emisi gas karbon tersebut sesuai dengan himbauan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar seluruh perusahaan mau menekan emisi gas karbon di segala sisi.

Dahlan akan mencoba menurunkan emisi karbon tersebut dalam dua tahun ke depan. Nantinya, emisi karbon tersebut akan diubah menjadi listrik. Dalam satu pabrik kelapa sawit akan mampu menghasilkan listrik sebesar 2 MW. Saat ini, perusahaan BUMN memiliki sekitar 100 pabrik kelapa sawit yang setiap pabriknya selalu membuang emisi gas karbon.

"Jadi selama ini pabrik tersebut selalu mengambil listrik dari PLN. Nanti mereka bisa mencukupi listrik sendiri," katanya.

Sebagai proyek uji coba, Dahlan akan memerintahkan PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) untuk membangun proyek tersebut. Jadi bila selama ini perusahaan BUMN selalu mengeluarkan biaya untuk mengeluarkan gas karbon tersebut (untuk mengurangi dampak emisinya), maka kini mereka bisa mengubahnya menjadi listrik yang berguna bagi pabrik sendiri maupun masyarakat sekitarnya.

Cara lain, Dahlan akan mengembangkan sekitar 5.000 mobil listrik ke depan. Dengan mobil listrik ini, emisi karbon akan bisa ditekan. "Nanti yang bikin mobil listrik tersebut ya terserah, intinya BUMN bisa membeli mobil listrik tersebut dan BUMN yang menjadi pelopor mobil listrik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com