Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chandilya Ditunjuk sebagai CEO AirAsia India

Kompas.com - 16/05/2013, 15:46 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Manajemen AirAsia menunjuk Mittu Chandilya sebagai Chief Executive Officer (CEO) AirAsia India (Private) Limited. Mittu akan menjalankan tugasnya mulai 1 Juni 2013. Sebelumnya, Mittu merupakan Principal dan Head of Service di Egon Zehnder wilayah Asia Pasifik.

"Saya sangat senang karena jajaran direktur AirAsia memilih Mittu Chandilya sebagai CEO. Saya yakin Mittu akan mampu memimpin AirAsia India sehingga dapat menjadi sebuah maskapai penerbangan yang patut diperhitungkan di negara tersebut," kata Chairman Emeritus dari Tata Sons Limited Ratan Tata, Kamis (16/5/2013), dalam surat elektroniknya.

CEO Grup AirAsia Tony Fernandes mengatakan, Mittu adalah seorang pemuda hebat dengan keahlian bisnis yang sangat mengagumkan. Dia memiliki ketertarikan yang tinggi akan konsep bisnis cost carrier dan pemahaman mengenai bagaimana konsep bisnis ini bisa berhasil.

"Mittu pernah bekerja di industri yang sangat kompetitif dan memiliki pengalaman di berbagai jenis sektor bisnis dengan bekerja di hampir seluruh bagian dunia. Hal tersebut membuatnya menjadi kandidat yang paling tepat. India adalah pasar yang sangat penting bagi kami, dan seorang CEO seperti Mittu tentunya akan dapat membantu kami untuk meraih pasar yang signifikan serta pertumbuhan yang cepat di India," ujar Tony.

Tumbuh besar di India, Afrika, dan Amerika Serikat, kemudian mendapatkan gelar sarjana untuk Science Degree in Business and Economics (dengan tiga jurusan yang berbeda dari Universitas Lehigh, Pennsylvania, Amerika Serikat. Mittu juga memiliki gelar Master (MBA) dari INSEAD, Perancis/Singapura; dan dari Universitas Tsinghua, Beijing, China).  

"Saya berasal dari Chennai, India. Oleh karena itu, saya sangat senang dapat kembali ke negara saya dan mengubah industri perjalanan di sini. Saya menantikan menjadi bagian dari keluarga AirAsia yang dinamis, dan yang lebih penting lagi adalah memberi makna baru untuk kata terbang kepada para pengguna jasa transportasi udara di India," ujar Mittu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com