Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Anggarkan Rp 2,2 Miliar Untuk Pengembangan UMKM

Kompas.com - 17/05/2013, 20:36 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UMKM menganggarkan Rp 2,2 Miliar untuk pengembangan UMKM di seluruh Indonesia. Dana ini akan dialokasikan khusus untuk program koperasi  one village one product (OVOP).

Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Kemenkop & UKM RI, I Wayan Dipta menyebutkan masing-masing koperasi akan mendapatkan dana Rp 100 juta. "Selama ini sudah ada 73 koperasi yang mendapat bantuan tersebut," jelasnya usai membuka kegiatan Sosialisasi Regional Pengembangan produk Unggulan Desa dengan Pendekatan OVOP melalui Koperasi se-Sumatra dan Jawa di Hotel Atria Kota Magelang, Jumat (17/5/2013).

Program OVOP, kata Wayan, adalah salah satu program untuk meningkatkan kualitas produk unggulan masing-masing daerah. Sebagai dampingan program, lanjutnya, ada sebuah koperasi untuk membantu penyediaan bahan baku, pemasaran, packaging, dan aspek managerial lainnya. Sementara itu, di Jawa Tengah, sebanyak 70 produk unggulan dari 35 provinsi ditargetkan masuk dalam program One Village One Product (OVOP) berbasis koperasi.

Semua produk-produk tersebut nantinya akan menjadi produk khas dari daerah setempat. "Kita sudah merancang 5 dari 7 produk rintisan OVOP tahun depan," ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih saat membacakan sambutan Gubernur Bibit Waluyo dalam kegiatan tersebut.

Lima produk tersebut antara lain,Sarung Goyor Pemalang, Sarung Goyor Sragen, Tenun Lurik Batik dari Klaten, Tenun Troso Jepara dan Batik Surakarta. Sebelumnya pada tahun 2012, ada dua sasaran rintisan OVOP yang mendapatkan alokasi dana yakni produk Carica di Kabupaten Wonosobo dan Bordir di Kabupaten Kudus.

Dijelaskan Rustri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan OVOP ini, yakni  penyediaan SDM, bahan baku dan permodalan, kelembagaan dan jaringan usaha, teknologi pengolahan, packing product (kemasan) dan brand product, hingga pemasaran produk.

Selain itu, Pemprov Jateng mencatat, hingga Mei  2013 ini, jumlah koperasi di Jawa Tengah sebanyak 27.010 unit dengan omzet mencapai  Rp 8,907 triliun. Sementara itu, untuk jumlah UMKM pada tahun 2012 sebanyak 80.583 UMKM, dengan omzet mencapai  Rp 18,972 triliun.

"Untuk mendukung itu semua kita sudah buat pelatihan, sosialisasi dan sebagainya," katanya. Melalui kegiatan yang akan berlansung hingga 19 Mei 2013 itu, pihaknya berharap tidak hanya sebagai sarana promosi produk antar daerah di Jawa dan Sumatera, tapi juga bisa terjalin komunikasi dan sharing pengetahuan antardaerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com