Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Pajak: Sebagian Besar Orang Pajak Baik, tapi..

Kompas.com - 20/05/2013, 11:36 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany ikut berkomentar soal penangkapan pegawainya yang tertangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, pelaku korupsi harus dipecat dari Direktorat Jenderal Pajak.

Meski demikian, Fuad meminta masyarakat tidak mengasumsikan bahwa semua pegawai pajak terlibat korupsi atau bermain dengan wajib pajak alias tidak membayar pajak sesuai ketentuan berlaku. Sebab, sebagian besar pegawai di Direktorat Jenderal Pajak itu masih berkelakuan baik.

"Tapi masalahnya, yang nakal itu juga cukup banyak," kata Fuad saat ditemui di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Senin (20/5/2013).

Fuad menambahkan, pegawai pajak ini semuanya seperti bermuka nabi, tetapi kelakuannya masih saja ada yang seperti bandit. Sayangnya, Fuad enggan menjelaskan jumlah pegawai pajak yang nakal tersebut.

"Saya tidak hafal, tahun lalu yang dipecat kan banyak, termasuk yang tertangkap tangan oleh KPK ataupun yang tertangkap tangan oleh Direktorat Jenderal Pajak sendiri. Itu semua kita pecat," katanya.

Fuad mengatakan, saat ini jumlah petugas pegawai pajak sekitar 32.000 orang. Dari jumlah itu, tentu saja ada pegawai yang nakal dan bermain dengan wajib pajak. "Kalau yang nakal saja ada satu persen, berarti ada yang nakal sekitar 300-an orang. Tapi saya tidak bilang ada satu persen pegawai pajak yang nakal. Itu cuma kira-kira," jelasnya.

Pihaknya akan mengintensifkan pemeriksaan kepada pegawai pajak atas kasus yang sering terjadi akhir-akhir ini. Ia juga bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa pegawainya yang nakal.

Fuad juga mengusulkan agar pegawai pajak yang nakal ini dimiskinkan dengan cara menyita seluruh aset dan harta yang dimilikinya. Hal ini dilakukan agar mereka jera terhadap apa yang telah dilakukan sebelumnya.

"Kalian kan bisa lihat sendiri, mereka yang dipenjara ini bebas keluar masuk. Ini yang bikin orang-orang tidak takut dipenjara. Jadi kalau dipenjara itu jangan dibikin enak. Tujuan dipenjara itu agar bikin kapok, jadi orang akan takut kalau dipenjara itu berat," katanya.

Atas kondisi ini, Hatta menginginkan agar Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia membenahi sistem penjara yang ada, khususnya penegakan hukum di penjara. "Intinya saya tidak mau menyalahkan siapa pun. Jadi semua harus dibenahi. Semua maling jangan dibuat senang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

    Spend Smart
    Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

    Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

    Whats New
    Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

    Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

    Whats New
    Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

    Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

    Whats New
    IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

    Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

    Whats New
    Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

    Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

    Whats New
    Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

    Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

    Whats New
    PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

    PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

    Whats New
    Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

    Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

    Whats New
    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

    Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

    Whats New
    Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

    Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com