Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebenarnya Tak Menguntungkan, Buka Bank di Singapura

Kompas.com - 22/05/2013, 13:36 WIB
Bambang Priyo Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Membuka bisnis bank di Singapura sebenarnya tidak terlalu menguntungkan bagi bank-bank dari Indonesia. Selain imbal suku bunga kredit yang sangat rendah, perbankan nasional juga harus berhadapan dengan bank-bank yang ukurannya jauh lebih besar dan lebih sehat.

Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty, mengungkapkan kendati asas resiprokal dijalankan oleh Singapura, hal itu belum tentu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh bank-bank BUMN yang belakangan ini ngebet ingin berbisnis ke negeri jiran itu. Ada banyak kendala ataupun tantangan yang bakal dihadapi oleh bank nasional jika masuk ke Singapura.

"Bank-bank besar dengan rating yang lebih tinggi dari bank nasional sudah banyak di Singapura. Jika tetap ingin masuk, dikhawatirkan bank dari Indonesia kurang mendapatkan kepercayaan pasar di sana," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (22/5/2013).

Menurutnya, masih banyak yang bisa digarap di Indonesia daripada membuka bisnis di Singapura. Selain itu, tingkat imbal hasil bunga kredit juga lebih tinggi di dalam negeri.

"Paling-paling, bisnis perbankan yang bisa dijalankan di Singapura hanya remitansi atau pengiriman uang para TKI (tenaga kerja Indonesia) yang bekerja di sana. Kalaupun ingin membuka bisnis lainnya, perlu ada izin berjenjang dari otoritas moneter Singapura," ungkapnya.

Asas resiprokal kembali ditagih oleh Bank Indonesia kepada Singapura, terkait dengan rencana akuisisi Bank Danamon oleh bank asal Singapura, DBS. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan bahwa pihaknya memiliki syarat khusus apabila DBS ingin mengakuisisi penuh (67,37 persen) saham Bank Danamon.

Menurut Darmin, syarat yang diminta adalah penerapan asas resiprokal sehingga bank-bank BUMN bisa melakukan ekspansi di negara tetangga tersebut.

Sejauh ini, hanya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang memiliki cabang di Singapura karena bank BUMN ini sudah berbisnis di negara tersebut sejak Singapura belum merdeka dari Inggris.

Dari sisi bunga kredit, saat ini bank yang beroperasi di Singapura hanya bisa mendapatkan margin bunga bersih di bawah 2 persen. Hal ini berbeda dengan di Indonesia, bahwa perbankan nasional bisa mendapatkan margin bunga bersih di atas 6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com