Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Butuh Dua Taman Dirgantara

Kompas.com - 23/05/2013, 09:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tumbuhnya dunia transportasi udara di Indonesia yang sangat signifikan menuntut segera diwujudkannya pembangunan taman dirgantara atau aerospace park. Setidaknya, karena Indonesia sangat luas, dibutuhkan dua taman dirgantara di barat dan timur Indonesia.

Namun karena kendala lahan dan investasi yang cukup besar, hingga kini taman dirgantara belum juga terwujud.

Taman dirgantara adalah kawasan khusus yang berisi pusat perawatan pesawat, pergudangan, sekolah penerbangan, dan sebagainya. Saat ini taman dirgantara sudah dimiliki oleh Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti mengatakan, pembangunan taman dirgantara memang belum tercantum dalam rencana induk pengembangan bandara se-Indonesia. Namun konsep taman dirgantara sesuai dengan Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia.

”Konsep aerospace park sudah dimasukkan ke dalam perencanaan pembangunan Bandara Kertajati, Jawa Barat,” kata Herry di Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Untuk mendorong segera terwujudnya taman dirgantara, dibutuhkan koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta. Menurut Richard Budihadianto, Presiden Indonesia Aircraft Maintenance Shop Association (IAMSA), investasi taman dirgantara membutuhkan dana 75 juta hingga 100 juta dollar AS untuk lahan seluas 100 hektar.

”Aerospace park akan memberikan dukungan yang optimal bagi maskapai domestik dalam meraih keselamatan penerbangan, ketepatan waktu, dan biaya perawatan yang efektif,” ujar Richard.

Keberadaan taman dirgantara di Indonesia juga akan menghemat biaya perawatan pesawat dan devisa. Menurut Emirsyah Satar, Presiden Indonesia National Air Carriers Association (INACA), biaya perawatan di dalam negeri akan lebih murah karena ongkos tenaga kerja di Indonesia lebih murah walaupun memiliki tingkat keterampilan yang sama. Selain itu, maskapai penerbangan tidak perlu membawa pesawatnya ke luar negeri, yang juga membutuhkan bahan bakar dan biaya.

”Penghematannya bisa lebih dari 15 persen. Bahkan pembangunan aerospace park ini juga membuka lapangan kerja,” kata Emir. Potensi pasar taman dirgantara tidak hanya menyasar pasar domestik, tetapi juga pasar global. (ARN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com