Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Properti Jakarta Diminati Investor Singapura

Kompas.com - 23/05/2013, 10:51 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta menarik minat investor asing untuk mengembangkan industri properti. Hal itu terlihat dari kunjungan investor asal Singapura untuk melihat peluang investasi di Indonesia. Demikian dikemukakan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia (REI), Rusmin Lawin, Kamis (23/5/2013), seusai kunjungan Asosiasi Pengembang terkemuka dari Singapura, REDAS (Real Estate Developers' Association of Singapore).

Dalam kunjungannya, REDAS melakukan berbagai rangkaian kegiatan dan pertemuan dengan beberapa pihak otoritas tanah air seperti BKPM ( Badan Kooordinasi Penanaman Modal ) Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rombongan delegasi REDAS yang dipimpin langsung oleh Presiden REDAS Chia Boon Kuah terdiri dari 22 anggota REDAS yang mewakili 14 group pengembang terkemuka di Singapura dan Asia, termasuk Group pengembang dari Jepang, China dan Malaysia yang berbasis di Singapura.

Chia Boon Kuah menjelaskan, kunjungan itu untuk melihat langsung perkembangan industri properti di Jakarta dan mendengarkan langsung penjelasan tentang regulasi investasi dan aturan pembangunan dari pihak otoriras terkait sekaligus mempererat hubungan kerja sama dengan Real Estat Indonesia (REI).

Menurut Rusmin, perkembangan pesat industri proprerti di kawasan Jabodetabek beberapa tahun terakhir ini telah menarik para investor internasional. "Memang kita tahu bahwa angka backlog pemenuhan kebutuhan perumahan rakyat masih sangat tinggi, tapi kita harus bisa melihat dari perspektif bahwa sektor industri properti seperti halnya industri lain perlu didorong dari sisi pencapaian investasi luar negeri," ujar Rusmin, yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Federasi Real Estate Dunia (FIABCI) regional Asia Pasifik.

Ia menambahkan, industri properti tergolong padat karya dan mempunyai efek lanjutan sangat besar, yakni menggerakkan sekitar 100 jenis industri terkait mulai dari hulu sampai hilir. "Tumbuhnya industri properti akan menyerap lapangan kerja yang pada gilirannya akan mendukung kemampuan daya beli pekerja untuk memiliki rumah," ujarnya.

Tahun 2012, investasi asing di sektor properti hanya mencapai 2,6 persen dari total investasi asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com