Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

XL Axiata Akan Akuisisi Axis?

Kompas.com - 23/05/2013, 14:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Grup telekomunikasi asal Malaysia, Axiata, hendak mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia. Demikian laporan telegeography.com, Rabu (22/5/2013). Tiga orang yang mengetahui isu ini mengatakan, takeover bid atau tawaran pengambilalihan ini dapat dilakukan melalui anak usaha Axiata di Indonesia, PT XL Axiata.

Jika transaksi ini terjadi, XL Axiata sebagai perusahan telekomunikasi terbesar ketiga di Indonesia berdasarkan jumlah pelanggan bakal makin besar dengan meraup pasar pemain terbesar kelima, Axis Indonesia. Axis juga akan memberikan frekuensi seluler tambahan bagi XL Axiata sambil mempercepat konsolidasi yang dibutuhkan di pasar wireless Asia Tenggara.

Saham Axis Indonesia sebesar 80,1 persen dimiliki Saudi Telecom Company (STC). Perusahaan Malaysia Maxis Communication juga memiliki saham minoritas sebesar 14,9 persen, lalu pemegang saham lokal, yaitu PT Hamersha Investindo (PTHI) sebesar 5 persen.

Adapun valuasi pasar Axis lebih kurang 1 miliar dollar AS termasuk utang, menurut perkiraan Saudi Fransi Capital. Di Indonesia, Axis mengantongi 17,7 juta pelanggan. 

Kepada KONTAN, Vice President Corporate Communication PT XL Axiata, Turina Farouk, mengatakan belum mendapatkan informasi tentang rencana akuisisi tersebut. Namun, ia memastikan bahwa XL Axiata selalu terbuka terhadap peluang apa pun.

Group Corporate Communication Axiata, Berhard Faridah Hashim, berjanji memberikan informasi setelah RUPS Axiata Grup di Malaysia hari ini.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT XL Axiata, Hasnul Suami, mengatakan, XL Axiata akan sangat senang untuk mengambil peran dalam konsolidasi pasar wireless Indonesia. Namun, ujarnya, setiap transaksi membutuhkan semacam "lampu hijau" dari Pemerintah Indonesia. XL bersaing dengan dua perusahaan telkom terbesar di Indonesia yang juga dimiliki pemerintah, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom Indonesia) dan PT Indosat. (Agustinus Beo Da Costa/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com