Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Wisuda Pilot Baru Batch 11 dan 12 dari BIFA

Kompas.com - 23/05/2013, 16:14 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai Garuda Indonesia hari ini, Kamis (23/5/2013),  kembali mewisuda 42 pilot baru dari sekolah penerbang "Bali International Flight Academy (BIFA)". Pilot-pilot yang baru diwisuda tersebut merupakan pilot Garuda angkatan ke sebelas dan dua belas yang dididik di BIFA.

Acara wisuda dan penyerahan para pilot tersebut dilakukan oleh Chairman BIFA Robby Djohan kepada Direktur PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Handrito Hardjono di Financial Club Graha Niaga, Jakarta. Seluruh pilot tersebut telah siap bergabung dengan Garuda Indonesia setelah menempuh waktu pendidikan serta pelatihan penerbangan selama 16 bulan untuk meraih sertifikasi Private Pilot Licence (PPL), Commercial Pilot License (CPL) dan Instrument Rating. Selanjutnya mereka akan mendapatkan pendidikan lanjutan selama enam bulan lagi untuk mendapatkan pendidikan "type rating" agar memenuhi kualifikasi dalam menerbangkan jenis pesawat yang akan mereka operasikan nantinya.

Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Handrito Hardjono mengatakan, kerja sama dengan BIFA ini sangat membantu pencapaian program ekspansi Garuda Indonesia ke depan, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia pilot.

"Sejalan dengan program pengembangan armada yang dilakukan, Garuda juga melaksanakan program pengembangan awak pesawat untuk menjamin ketersediaan pilot-pilot yang berkualitas", ujar Handrito.

Chairman BIFA Robby Djohan mengatakan bahwa kerja sama pelatihan para penerbang dengan Garuda Indonesia telah berjalan kurang lebih empat  tahun dan telah menghasilkan lebih dari 200 pilot. Untuk mengisi kebutuhan akan pilot-pilot tersebut, selain dengan BIFA, Garuda Indonesia juga bekerjasama dengan STPI Curug dan sekolah penerbang lainnya.

BIFA telah berhasil mendidik sebanyak dua belas angkatan pilot Garuda dengan jumlah sekitar 244 pilot dimana angkatan pertama diterima Garuda pada Maret 2010. BIFA merupakan sekolah penerbang  berstandar internasional yang menawarkan pendidikan untuk berkarir di bidang industri aviasi sebagai penerbang.

Melalui program pendidikan di BIFA para murid berkesempatan untuk mendapatkan sertifikat Commercial Pilot License (CPL) dengan standar yang tinggi. Untuk mendukung ekspansi tersebut, kini Garuda Indonesia memiliki lebih dari 900 orang penerbang dan lebih dari 200 pilot yang sedang menjalani pendidikan di Garuda Indonesia Training Center (GITC).

Sementara itu, pada tahun 2015 Garuda Indonesia akan memiliki lebih dari 1.000 penerbang. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) penerbang tersebut dimaksudkan untuk mendukung ekspansi Garuda Indonesia dalam penambahan armada. Tahun 2013 Garuda Indonesia akan mendatangkan 24 pesawat baru, terdiri dari empat Boeing 777-300ER, tiga Airbus A330, sepuluh Boeing 737-800NG, dan tujuh Bombardier CRJ1000 NextGen.

Sejalan program "Quantum Leap", pada tahun 2015 Garuda Indonesia akan mengoperasikan 194 pesawat - dari saat ini 112 pesawat - dengan rata-rata usia di bawah lima tahun.    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com