Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Likuiditas Mengetat, Bank Naikkan Bunga Kredit

Kompas.com - 24/05/2013, 20:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun Bank Indonesia (BI) belum menaikkan BI Rate, namun sudah ada beberapa bank yang menaikkan suku bunga kredit. BI menilai, kenaikan suku bunga kredit tersebut terkait pengetatan likuiditas.

"Ada beberapa bank yang kondisi likuiditasnya terbatas, sehingga menaikkan suku bunganya. Kita tidak melihat adanya satu kondisi gejala yang umum," ucap Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, Jumat, (24/5/2013).

Perihal mengetatnya suku bunga terkait likuiditas ini, PT Bank Mandiri Tbk. mengaku bahwa rasio pembiayaan terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) terus naik. Namun ini masih dalam rentang yang wajar. Direktur Utama Mandiri Budi Gunadi Sadikin menyebut, akhir tahun lalu LDR Mandiri yakni 84%.

Sedangkan bila melihat 4 bank besar di Indonesia yakni Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), LDR sudah berada di atas 95%. "Itu sesuatu yang dijaga hati-hati supaya likuiditas kita tetap bagus," ungkapnya.

Untuk menjaga likuiditas ini, Budi merasa Mandiri perlu diberi percepatan akses untuk dapat beroperasi di Singapura. Ia melihat, di sana banyak dana orang Indonesia yang bisa ditarik untuk pembiayaan penyaluran kredit di dalam negeri.

Dia sangat setuju dengan inklusi finansial yang sedang gencar didorong BI. Budi beranggapan bahwa semakin banyak masyarakat yang masuk ke sistem perbankan, berarti bisa memperluas sumber likuiditas.

Perihal rencana kenaikan suku bunga, Budi mengaku pihak Mandiri terus melakukan pengkajian. Ini karena Mandiri menyamakan posisi dengan tiga bank besar lain. "Harus menjaga posisi likuiditas," sebut Budi. (Annisa Aninditya Wibawa/ Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com