Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Berkonsolidasi di Awal Pekan

Kompas.com - 27/05/2013, 09:15 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Mengawali pekan ini, Senin (27/5/2013), Indeks Harga Saham Gabungan akan kembali berkonsolidasi.

Pergerakan bursa Asia pun kembali akan memengaruhi pergerakan indeks. Pada perdagangan Jumat (24/5/2013) Indeks Dow Jones ditutup naik 8,60 poin (0,06 persen) ke 15.303,10 di tengah masih adanya kekhawatiran pengurangan stimulus oleh The Fed pada tahun ini.

Indeks S&P500 dan Indeks Nasdaq sama-sama turun tipis 0,06 persen dan 0,01 persen. Minyak light sweet diperdagangkan di level 94 dollar AS per barrel di New York di tengah kekhawatiran mengenai kelanjutan stimulus ekonomi.

IHSG pada akhir pekan lalu ditutup naik 33,69 poin (0,66 persen) ke level 5.155,09 dengan investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 623 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain SMGR, BBNI, BMRI, BBRI, dan INTP.

Mata uang rupiah terapresiasi ke level Rp 9.774 per dollar AS. Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, penguatan IHSG masih ditutup di bawah 5 day period MA.

Hal ini mengindikasikan penutupan IHSG masih berada di bawah rata-rata pergerakan IHSG selama satu pekan terakhir.

Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan mengalami pelemahan. Hal ini terlihat dari indikator Stochastic yang menghasilkan sinyal bearish dan indikator MACD yang berpeluang dead cross dan diperkirakan akan bergerak di kisaran 5.050-5.200 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain LPCK, MAIN, dan UNVR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com