Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Asumsi Makro RAPBN-P 2013

Kompas.com - 29/05/2013, 09:07 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi XI DPR dengan pemerintah akhirnya menyepakati asumsi makro terkait fiskal dan moneter Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013.  Target pertumbuhan ekonomi Indonesia disepakati 6,2-6,5 persen dan inflasi 6-7,2 persen.

"Keputusan Komisi XI menyepakati pertumbuhan ekonomi Indonesia disepakati 6,2-6,5 persen dan inflasi 6-7,2 persen, namun ada catatan untuk sisi inflasi," ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Aziz saat rapat kerja dengan pemerintah di Komisi XI DPR Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Harry menambahkan, setiap fraksi, khususnya dari partai politik besar di Komisi XI, berbeda pendapat soal angka inflasi. Pandangan masing-masing fraksi ini akan disertakan dalam catatan Komisi XI yang kemudian akan dibahas dalam rapat Badan Anggaran (Banggar).

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) mengharapkan inflasi bisa 6 persen. Catatannya bisa mendorong perbaikan efisiensi belanja serta penyerapan APBN.

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) menginginkan angka inflasi bisa dijaga di level 6 persen. Dengan catatan, angka kemiskinan bisa ditekan, nilai tukar petani serta indeks pembangunan manusia (IPM) meningkat sehingga tidak akan membebani masyarakat.

Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) juga meminta inflasi bisa di 6 persen. Dengan catatan, pihaknya menginginkan setiap kenaikan 1 persen pertumbuhan ekonomi harus menciptakan lapangan kerja minimal 450.000 tenaga kerja.

Adapun fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) inflasi 7,2 persen. Sementara Fraksi Golkar inflasi sebesar 6,8-7 persen dengan catatan pemerintah harus lebih serius menekan angka inflasi. Sementara Fraksi Partai Demokrat akan konsisten dengan apa yang telah disampaikan pemerintah, yaitu pertumbuhan ekonomi 6,2 persen dan inflasi 7,2 persen.

Menanggapi catatan tersebut, Menteri Keuangan Chatib Basri tetap mempertahankan agar pertumbuhan ekonomi sepanjang 2013 sebesar 6,2 persen serta inflasi tetap 7,2 persen. "Kami akan tetap pertahankan itu," kata Chatib.

Chatib menambahkan apa yang disampaikan Komisi XI tetap masih dalam rentang target yang disampaikan pemerintah sendiri. Pemerintah pun sudah memitigasi apabila risiko inflasi bisa lebih tinggi dari target yang disampaikan

"Kita memakai angka Bank Indonesia (BI) dengan target inflasi 7,76 persen. Kami akan jamin pasokan suplai barang hingga distribusi barang untuk meredam inflasi," tambahnya.

Untuk nilai tukar, disepakati Rp 9.600 per dollar AS dan imbal hasil Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan sebesar 5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com