Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan PT Timah Kecewa pada Kementerian ESDM

Kompas.com - 29/05/2013, 21:21 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unjuk rasa yang dilakukan para karyawan PT Timah Tbk, Rabu (29/5/2013) berakhir dengan kekecewaan terhadap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kekecewaan disebabkan para pengunjuk rasa meminta beberapa pejabat Kementerian ESDM membubuhkan tanda tangan, namun ditolak.

Unjuk rasa dimulai di depan kantor PT Timah Tbk Perwakilan Jakarta, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta. Para pengunjuk rasa lalu bergerak menuju Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan. Sekitar 50 pengunjuk rasa lalu diterima masuk.

Di lantai dua gedung itu, terlihat tiga pejabat Kementerian ESDM menemui para karyawan PT Timah Tbk. Seusai mengungkapkan aspirasi dengan tuntutan utama menghentikan penjarahan timah di Provinsi Bangka Belitung, para pejabat didesak untuk membubuhkan tanda tangan sebagai bukti bahwa mereka setuju terhadap tuntutan itu.

Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian Kementerian ESDM, Chaerul A Djalil, yang ikut bertemu para pengunjuk rasa mengatakan, bukannya ia tidak mau memberikan tanda tangan. "Tapi kami punya etika. Kalau pengunjuk rasa menyampaikan aspirasinya, kami mendukung dan menyambut baik," ujarnya.

Beberapa pengunjuk rasa membentangkan spanduk, dan meminta para pejabat membubuhkan tanda tangan. Namun permintaan itu ditolak sehingga suasana memanas. Adu mulut antara para pejabat dan pengunjuk rasa sempat terjadi. Pertemuan diakhiri dengan para pengunjuk rasa yang keluar dari ruang pertemuan.

Anggota Tim Steering Committee Ikatan Karyawan Timah (IKT), Yanuar Sunartono, menjelaskan, ia merasa sangat kecewa karena tidak ada pejabat yang mau menandatangani spanduk. Aspirasi hanya akan disampaikan kepada Menteri ESDM Jero Wacik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com