Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Merpati Belum Tahu Diminati Operator Jalan Tol

Kompas.com - 31/05/2013, 10:47 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama Merpati Nusantara Airline Rudy Setyopurnomo belum mengetahui rencana PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) yang ingin membeli saham Merpati. Menurutnya, perusahaan operator jalan tol itu belum menyampaikan minatnya ke pemerintah.

"Saya tidak tahu CMNP mau beli atau tidak. Soal saham Merpati, itu bukan kewenangan direksi," kata Rudy kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (31/5/2013).

Rudy menambahkan, kewenangan penjualan saham salah satu maskapai pelat merah tersebut ada di tangan pemerintah, yaitu Kementerian Keuangan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Tentu juga dengan persetujuan DPR," tambahnya.

Ditanya terpisah, Menteri BUMN Dahlan Iksan juga mengaku belum tahu bila ada perusahaan yang mau membeli saham Merpati. Namun, mantan Direktur Utama PLN tersebut justru menyambut baik bila ada perusahaan yang berminat membeli Merpati. "Saya belum mengetahui kabar itu, belum ada informasi," kata Dahlan singkat.

Sekadar catatan, perusahaan yang berminat untuk membeli saham Merpati adalah PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), yang merupakan perusahaan pengelola jalan tol. CMNP berencana membeli saham Merpati dengan menyiapkan dana sebesar Rp 800 miliar.

Direktur Utama CMNP Jusuf Hamka mengatakan, kesempatan tersebut merupakan peluang besar bagi perusahaan untuk melakukan diversifikasi usaha dan memperbaiki maskapai penerbangan nasional. 

Namun, Rudy masih enggan menjelaskan nilai perusahaan Merpati bila dijual. Saat ini, perseroan juga memiliki utang sekitar Rp 6 triliun. Dahlan pun juga pernah mengatakan bila ada perusahaan yang mau membeli Merpati, harus membeli juga utang-utangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com