Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2013, 14:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain meminta kemudahan impor jeruk, apel, pir, dan bawang putih, sebenarnya ada satu produk lagi yang diminta Pemerintah China agar bisa masuk ke Indonesia. Sumber KONTAN menyebutkan selain keberatan soal aturan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dan penutupan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, China meminta Indonesia membuka pintu impor produk unggas.

Sumber yang sangat dekat dengan pemerintahan itu menjelaskan, permintaan China tersebut keluar dalam pertemuan antara Suswono dengan Menteri Administrasi Umum dan Inspeksi Karantina China China, pekan lalu.  Dalam pertemuan itu Pemerintah China meyakinkan bahwa produk unggasnya aman sebab  kasus flu burung di China sudah mulai menurun.

"China berjanji akan memperketat ekspor produk unggas ke Indonesia jika Indonesia mau membuka pasarnya," kata sumber tersebut.

Namun Menteri Pertanian Suswono membantah jika Pemerintah China telah meminta supaya produk unggasnya boleh masuk ke Indonesia. "Unggas tidak termasuk dan mereka sudah menyadari bahwa mereka masih memiliki kasus flu burung," katanya.

Syukur Iwantoro, Dirjen Peternakan Kementrian Peternakan menambahkan, Pemerintah Indonesia masih akan menutup impor produk unggas asal China selama negara tersebut belum terbebas dari flu burung. "Meski turun tetapi kan masih ada kasus," katanya.

Menurutnya dalam waktu dekat Indonesia hanya akan membuka impor produk peternakan jenis meat bone meal (mbm) asal Amerika Serikat (AS) dan daging wagyu (daging premium) asal Jepang. "Karena Badan Kesehatan Hewan Dunia (OAI) sudah menyatakan dua negara itu bebas penyakit," kata Syukur.

Seperti diketahui, Indonesia akan menandatangani MRA dengan China pada akhir tahun ini. Dengan adanya MRA itu, maka produk hortikultura asal China dapat dengan mudah masuk lewat pasar Indonesia termasuk menggunakan pelabuhan Tanjung Priok. (Fitri Nur Arifenie)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com