Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Merah, Dow Melorot di Bawah 15.000

Kompas.com - 06/06/2013, 07:36 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com  Saham-saham di Wall Street jatuh lebih dari 1,0 persen pada Rabu (5/6/2013) waktu setempat, (Kamis pagi WIB), setelah data lebih rendah dari perkiraan pada penciptaan lapangan pekerjaan swasta. Hal ini menggarisbawahi kelemahan dalam perekonomian AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun tajam 216,95 poin (1,43 persen) menjadi 14.960,59, penutupan di bawah 15.000 untuk pertama kalinya dalam sebulan terakhir.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 22,48 poin (1,38 persen) pada 1.608,90, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq turun 43,78 poin (1,27 persen) menjadi 3.401,48.

Rilis data penciptaan lapangan pekerjaan sektor swasta menurunkan harapan untuk penciptaan lapangan kerja resmi untuk Mei dan angka pengangguran yang akan dirilis pada Jumat (7/6/2013).

Perusahaan penggajian (payroll) ADP melaporkan bahwa sektor swasta AS menambah 135.000 pekerjaan pada Mei, kurang dari 157.000 pekerjaan yang para analis perkirakan, dan indeks pembelian manajer ISM untuk sektor jasa menunjukkan kenaikan pertumbuhan sektor itu pada Mei, tetapi terjadi kemandekan dalam perekrutan pekerja.

Selain itu, Beige Book Federal Reserve, sebuah gambaran dari kondisi ekonomi AS, mengatakan perekonomian terus tumbuh pada kecepatan "rendah sampai sedang", menunjukkan ekspansi yang stabil, tetapi masih lambat.

"Data secara keseluruhan menunjukkan tidak ada perubahan pandangan bahwa PDB di kuartal kedua akan menjadi di bawah standar," kata Jennifer Lee dari BMO Economics.

Semua 30 saham unggulan (blue-chip) Dow ditutup di posisi merah. Pencetak penurunan terbesar adalah Intel, jatuh 2,6 persen, diikuti oleh Alcoa turun 2,2 persen.

Di antara saham teknologi terkemuka, Amazon naik 0,6 persen, sementara Apple turun 0,9 persen setelah Komisi Perdagangan Internasional AS melarang impor beberapa model lama dari iPhone dan iPad dalam kemenangan untuk Samsung dalam pertempuran patennya  dengan pesaing AS itu.

Monsanto merosot 3,1 persen. Perusahaan itu mengatakan tidak mengesampingkan sabotase sebagai kemungkinan penyebab penemuan rekayasa genetika pertumbuhan gandum tidak mendapat izin di perkebunan Oregon.

General Motors turun 2,7 persen setelah Departemen Keuangan AS mengatakan akan menjual 30 juta saham pembuat mobil itu karena pemerintah terus keluar dari dana talangan. Saham GM akan dimasukkan kembali ke dalam indeks S&P 500 setelah pasar tutup pada Kamis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com