Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stabilkan Rupiah, Cadangan Devisa RI Merosot

Kompas.com - 07/06/2013, 15:19 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia hingga akhir Mei 2013 sebesar 105 miliar dollar AS, atau turun dibandingkan posisi akhir April 2013 yang masih sebesar 107,269 miliar dollar AS.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan penurunan cadangan devisa tersebut disebabkan untuk operasional moneter. Memang dalam sebulan terakhir ini, nilai tukar rupiah memang sedikit melemah. "Cadangan devisa kita per akhir Mei sebesar 105 miliar dollar AS. Memang di awal tahun ini sempat 112 miliar dollar AS, tapi sekarang turun. Ini untuk operasional moneter," kata Agus saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (7/6/2013).

Kendati demikian, Agus enggan menjelaskan angka detail ongkos untuk operasional moneter tersebut sehingga posisi cadangan devisa Indonesia kini mulai menurun. Yang lebih penting, ujarnya, nilai tukar rupiah saat ini sudah stabil dan aman baik bagi eksportir maupun importir.

Berdasarkan data dari Bloomberg, nilai tukar rupiah bertahan di level Rp 9.730 per dollar AS di awal Mei dan sempat di Rp 9.800 per dollar AS. Di sisi lain, bank sentral juga masih mewaspadai kondisi global yang masih belum menentu. Sebab, kondisi tersebut akan mempengaruhi likuiditas di tanah air.

"Ini kan stimulus dunia juga masih ditahan, ada pengetatan likuiditas juga di global. Ini tentu saja akan mempengaruhi ke kita," tambahnya. Saat ini, bank sentral juga masih menunggu kepastian kenaikan harga BBM bersubsidi. Sebab, dengan kebijakan tersebut tentu saja akan memberi dampak positif bagi moneter di bank sentral, yaitu nilai tukar menguat dan inflasi bisa terjaga.

"Kami masih menunggu kepastian penyesuaian harga BBM bersubsidi. Itu akan bagus bagi moneter kita," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com