Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokumen Diapresiasi karena Perjuangkan Keadilan Pajak

Kompas.com - 08/06/2013, 02:56 WIB

Jakarta, Kompas - Perbaikan sistem pajak dalam dokumen kerja agenda pembangunan dunia pasca-2015 yang diserahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Presiden Liberia dan Perdana Menteri Inggris ke Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendapat sambutan positif. Hal itu menunjukkan keberanian dalam mengupayakan kesejahteraan penduduk dunia secara adil.

Sugeng Bahagijo, Ketua Steering Committee Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia untuk Agenda Pembangunan Pasca-2015, Jumat (7/6), di Jakarta, mengatakan, dokumen ”A New Global Partnership: Eradicate Poverty And Transform Economies Through Sustainable Development” berisi komitmen lebih jelas untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem. ”Perbaikan sistem pajak, yaitu pengurangan praktik kejahatan pajak, usul yang sangat berani,” katanya.

Dokumen yang diserahkan pada 30 Mei 2013 ini disusun 26 anggota dari sejumlah negara. Setelah disahkan dalam Sidang Umum PBB September mendatang, dokumen digunakan sebagai acuan pembangunan bagi negara-negara anggota PBB pasca-Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) yang akan berakhir pada 2015.

Mickael B Hoelman, Pengampu Program Demokrasi dan Tata Pemerintahan Yayasan TIFA, yang dihubungi terpisah, mengatakan, Panel Tingkat Tinggi Agenda Pembangunan Pasca- 2015 telah melakukan pekerjaan sulit dengan baik.

”Laporan yang disusun mencerminkan tren utama dalam pembangunan sejak awal kelahiran MDG, terutama terkait data dan akuntabilitas, pelarian uang (illicit financial flows), dan penghindaran pajak,” kata Hoelman.

Terkait kejahatan pajak, menurut Sugeng, negara-negara anggota PBB dirugikan 10 miliar dollar AS setahun karena kecurangan pajak oleh perusahaan multinasional ataupun nasional. Modusnya antara lain laba dilaporkan sebagai biaya untuk mengurangi pendapatan kena pajak. (ICH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com