Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Masih Membayangi IHSG

Kompas.com - 11/06/2013, 07:34 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tekanan pelemahan masih akan membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa (11/6/2013). Namun, pelemahan indeks yang terjadi juga memberi kesempatan untuk membeli saham-saham yang sudah turun harga.

Bursa saham di Wall Street berakhir variatif nyaris tidak bergerak semalam waktu Indonesia. Kenaikan proyeksi utang Amerika Serikat dari negatif menjadi stabil oleh Standard & Poor's justru menimbulkan spekulasi akan dihentikannya program stimulus moneter. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,06 persen, Indeks S&P500 turun 0,03 persen namun Indeks Komposit Nasdaq menguat tipis 0,13 persen.

Sedangkan IHSG kemarin ditutup turun -87,96 poin (1,81 persen) ke level 4.777,37 dengan jumlah transaksi sebanyak 10,6 juta lot atau setara dengan Rp 7,2 triliun. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 964 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain BBRI, BMRI, TLKM, BBCA dan ASRI. Mata uang rupiah terdepresiasi ke level Rp 10.087 per dollar AS.

IHSG kemarin turun cukup signifikan didorong oleh sentimen negatif dari melemahnya nilai tukar rupiah. Melemahnya nilai tukar rupiah ini sehubungan dengan aksi jual yang terus dilakukan oleh investor asing dalam 2 pekan terakhir. Aksi jual asing ini juga diduga terkait dengan ketidakpastian kebijakan bahan bakar minyak.

Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, pelemahan IHSG menghasilkan sinyal bearish diiringi dengan kenaikan volume. Hal ini mengindikasikan hari ini IHSG masih berpeluang terkoreksi kembali, juga didukung oleh indikator MACD yang menghasilkan sinyal bearish, dengan level dukungan di 4.700 dan resisten di 4.900. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah ASRI, BMRI, ICBP.

Potensi IHSG konsolidatif dengan pelemahan juga diproyeksikan riset Panin Sekuritas. Tekanan jual dari pasar masih akan berlanjut meski investor juga diperkirakan akan melakukan bargain hunting menyusul penurunan besar yang terjadi beberapa hari terakhir. Kisaran dukungan-resisten IHSG ada di rentang level 4.721-4.810.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com