Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih di Kisaran Rp 9.880

Kompas.com - 12/06/2013, 06:35 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia menyatakan nilai tukar rupiah belum menembus Rp 10.000 per dollar AS. Otoritas moneter ini menegaskan rupiah masih diperdagangkan di kisaran Rp 9.880 per dollar AS.

"Hari ini kurs rupiah dalam pantauan BI ditransaksikan dalam range Rp 9.830 - Rp 9.880 (per dollar AS)," tegas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah, Selasa (11/6/2013). Dia pun menyatakan Bank Indonesia sudah masuk ke pasar sehingga kurs rupiah ditutup pada level Rp 9.830 per dollar AS pada penutupan perdagangan Selasa.

Difi mengatakan, Bank Indonesia akan terus memantau dan menjaga kecukupan likuiditas valuta asing dan siap menggunakan sejumlah instrumen moneter yang ada untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. "Kita punya banyak amunisi, tapi kita evaluasi dulu perkembangan dari hasil intervensi ini. Kita akan gunakan amunisi sesuai kebutuhan yang ada," kata dia.

Sementara itu, pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, mengatakan, faktor fundamental ekonomi Indonesia yang masih positif menahan pelemahan rupiah lebih dalam terhadap dollar AS pada perdagangan Selasa. Pelemahan masih terjadi, tetapi hanya pada kisaran 16 poin, yaitu dari Rp 9.822 per dollar AS menjadi Rp 9.838 per dollar AS. "Tekanan rupiah lebih dalam tertahan oleh fundamental ekonomi Indonesia yang positif sehingga rupiah kembali ke level Rp 9.800-an per dollar AS," kata dia.

Menurut Rully, tren pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa hari terakhir lebih disebabkan oleh faktor negatif eksternal, menyusul perlambatan ekonomi China. "Selain China yang pertumbuhannya negatif, rencana penghentian pelonggaran kuantitatif (QE) Amerika Serikat oleh The Fed membuat dollar AS terangkat terhadap mayoritas mata uang dunia," kata dia. Rully meyakini pelemahan rupiah hanya bersifat sementara, dan nilai tukar rupiah diyakininya akan kembali terangkat begitu besaran kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi ditetapkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

    Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

    Whats New
    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Earn Smart
    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    Whats New
    'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    "Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    Whats New
    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    Whats New
    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Whats New
    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Whats New
    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Whats New
    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Whats New
    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Whats New
    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Whats New
    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    BrandzView
    Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

    Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

    Whats New
    Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

    Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

    Whats New
    Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

    Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com