Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Pelemahan Rupiah Hanya Sementara

Kompas.com - 12/06/2013, 07:40 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi akhir-akhir ini hanya bersifat sementara. Pihaknya meminta pelaku pasar untuk tidak panik.

"Kalau saya melihatnya (pelemahan rupiah ini) sebagai sifat sementara, dan nanti ini akan menjadi pulih kembali," kata Agus saat ditemui di Badan Anggaran di DPR, Jakarta, Selasa (11/6/2013) malam.

BI meyakinkan akan selalu ada di pasar untuk melakukan intervensi rupiah. Di sisi lain, pihaknya akan selalu membuat kebijakan makro prudensial, termasuk salah satunya menaikkan suku bunga deposit facility atau Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (Fasbi) sebesar 25 basis poin dari 4 persen menjadi 4,25 persen.

Peningkatan suku bunga Fasbi disebut sebagai bagian upaya Bank Indonesia menjaga stabilitas moneter. Agus juga berpesan kepada pelaku pasar bahwa pihaknya akan menjaga nilai tukar sesuai dengan kondisi fundamental perekonomian di Tanah Air.

"Kami ingin meyakini bahwa BI akan ada dan mengamati dan akan mengambil tindakan di mana diperlukan," tambahnya.

Saat ditanya kemungkinan pihak korporasi memborong dollar AS untuk kebutuhan membayar utang, dividen, hingga kebutuhan repatriasi, Agus mengatakan, hingga akhir kuartal II-2013 ini memang kebutuhan korporasi terhadap hal tersebut besar. Tetapi, Agus menilai kebutuhan itu hanya bersifat siklus tahunan.

"Kita akan mengantisipasinya, kebetulan saja datangnya bersamaan dengan perubahan di global dan menyebabkan semua negara harus menyikapi," katanya.

Berdasarkan kurs tengah BI, nilai tukar rupiah ditutup Rp 9.821 per dollar AS pada perdagangan Selasa (11/6/2013), menurun bila akhir pekan lalu di level Rp 9.790 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com