Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Merpati, Pesawat MA-60 Diaudit

Kompas.com - 12/06/2013, 07:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan mengaudit pesawat Merpati MA-60 buatan China beregistrasi PK-MZO ini. Audit awal dilakukan oleh penyidik pegawai negeri sipil. Dari audit ini bisa dilanjutkan menjadi audit khusus.

”Audit awal ini akan menjadi audit khusus apabila ditemukan hal-hal yang perlu pendalaman,” kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di Jakarta, Selasa (11/6/2013).

Audit khusus ini akan mencakup semua hal, seperti perawatan, pengoperasian, dan pengawakan, yang dipimpin Direktur Kelaikan Udara. ”Jadi secara komprehensif, tetapi ada bagian-bagian tertentu yang diaudit investigasi lebih mendalam,” ujar Bambang.

Mengenai kemungkinan pesawat jenis MA-60 buatan China ini dilarang untuk terbang sementara waktu, Bambang mengatakan, hal itu sangat bergantung pada hasil penelitian dan audit khusus ini.

Kotak hitam dari pesawat Merpati Nusantara Airlines jenis MA-60 yang mengalami kecelakaan di Bandara El Tari, Kupang, telah diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) di Kupang, Selasa siang. Kotak hitam ini dibawa langsung ke Jakarta untuk diteliti lebih lanjut.

Masruri, Ketua Tim KNKT yang menginvestigasi kecelakaan itu, menjelaskan, hasil investigasi kecelakaan tersebut bergantung pada kotak hitam itu.

”Kalau rekaman yang ada di kotak hitam itu jelas dan jernih, maka proses penelitian bisa cepat. Tetapi, kalau rekamannya tidak jelas atau tidak ada yang direkam, hasilnya akan lebih lama,” kata Masruri.

Dari Kupang dilaporkan, Merpati akan mendatangkan pesawat pengganti jenis serupa untuk melayani masyarakat Nusa Tenggara Timur. Pesawat itu akan didatangkan dari Surabaya. Pihak Merpati akan mengganti semua kerugian yang dialami 46 penumpang Merpati. Penerbangan di Bandara El Tari sudah normal.

Presiden Direktur Merpati Nusantara Rudy Setyo Purnomo di Bandara El Tari mengatakan, masyarakat Nusa Tenggara Timur tidak perlu resah karena pihak Merpati sesegera mungkin mendatangkan pesawat pengganti jenis yang sama, yakni MA-60. Pesawat tersebut selama ini beroperasi di Surabaya.

Pesawat baru itu akan beroperasi setelah tim KNKT memastikan penyebab kecelakaan Merpati MA-60 tersebut. Tim yang beranggotakan empat orang sudah tiba di Kupang.

General Manager PT Angkasa Pura Bandara El Tari Imam Pramono mengatakan, sejak pukul 06.00 Wita, Bandara El Tari mulai normal beroperasi, setelah 21 jam ditutup.

Sementara itu, Departemen Penerbangan Sipil Myanmar memutuskan melarang terbang semua pesawat MA-60 yang dioperasikan di negara itu. Keputusan tersebut diambil setelah satu pesawat jenis itu tergelincir saat mendarat sehari sebelumnya.

Menurut Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Tin Naing Tun, pelarangan terbang itu dilakukan untuk melakukan pemeriksaan keselamatan menyeluruh terhadap pesawat-pesawat buatan China itu. (AFP/AP/DHF/ARN/ANS/KOR/RAZ)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

    Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

    Whats New
    Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

    Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

    Whats New
    Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

    Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

    Whats New
    4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

    4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

    Spend Smart
    Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

    Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

    Whats New
    Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

    Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

    Whats New
    Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

    Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

    Whats New
    Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

    Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

    Spend Smart
    Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

    Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

    Whats New
    Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

    Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

    Work Smart
    PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

    PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

    Whats New
    Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

    Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

    Whats New
    Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

    Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

    Whats New
    ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

    ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

    Whats New
    Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

    Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com