Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Fasbi Naik, BI Rate Juga Naik?

Kompas.com - 12/06/2013, 09:19 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia memutuskan menaikkan suku bunga deposit facility atau Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (Fasbi) sebesar 25 basis poin dari 4 persen menjadi 4,25 persen. Akankah suku bunga acuan BI (BI Rate) juga akan mengalami kenaikan?

Gubernur BI Agus Martowardojo menolak berkomentar apakah kenaikan suku bunga Fasbi ini juga merupakan sinyal Bank Indonesia bakal menaikkan suku bunga acuan BI rate.

"Saya belum bisa mengomentari itu, tapi kita lihat kondisi riil sekarang, kita harus mewaspadai inflasi tinggi," kata Agus saat ditemui di Badan Anggaran DPR Jakarta, Selasa (11/6/2013) malam.

Saat ini, BI memang masih mempertahankan level BI Rate sebesar 5,75 persen. Level tersebut bertahan sejak Februari 2012 lalu. Saat BI memutuskan untuk menaikkan bunga deposit facility, Agus mengatakan sebetulnya hal tersebut untuk merespon terhadap perkembangan ekonomi dunia yang belum pulih.

Di sisi lain, hal tersebut juga menjadi salah satu bagian dari langkah-langkah bank sentral dalam menyiapkan paket kebijakan moneter. "Ini tentu akan dibahas secara lengkap pada rapat dewan gubernur bulanan besok Kamis (13/6/2013)," tambahnya.

Secara terpisah, Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Destry Damayanti mengatakan BI tidak akan menaikkan level BI rate saat ini. Sebab BI akan membiarkan kebijakan menaikkan deposit facility ini akan berjalan terlebih dahulu.

"Saya rasa BI rate tidak akan naik. BI akan fokus di Fasbi rate dulu untuk membuat selisih dengan BI rate lebih asimetris," kata Destry.

Destry menambahkan saat ini batas bawah fasbi rate masih 150 bps di bawah BI rate. Sementara batas atas (untuk bunga kredit BI) sebesar 100 bps. "Itu dulu yang akan disamakan. Setelah itu baru BI akan menggunakan BI rate-nya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com