Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergejolak, Bursa AS Ditutup Turun

Kompas.com - 13/06/2013, 07:34 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street berakhir jatuh dalam perdagangan yang sangat bergejolak pada Rabu (12/6/2013) waktu setempat, (Kamis pagi WIB).

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 126,79 poin (0,84 persen) menjadi ditutup pada 14.995,23. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 13,61 poin (0,84 persen) menjadi 1.612,52, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 36,52 poin (1,06 persen) menjadi 3.400,43.

Saham-saham Wall Street berusaha untuk reli dari aksi jual Selasa (11/6/2013) dalam pembukaan perdagangan, tetapi dengan cepat kehilangan kekuatan.

"Volatilitas sedang bertahan, terutama di pasar uang dan obligasi, karena ketidakpastian mengenai kelanjutan upaya-upaya stimulus bank sentral global," kata Charles Schwab & Co. dalam sebuah catatan.

Briefing.com menunjukkan bahwa Indeks Volatilitas CBOE naik menjadi 18,59, mencapai tingkat tertinggi kedua tahun ini.

Saham sektor keuangan berada di bawah tekanan. Di Dow, American Express menderita penurunan terbesar, terjun 2,4 persen, sementara Bank of America turun 0,5 persen, JPMorgan Chase kehilangan 0,6 persen dan Citigroup jatuh 1,0 persen.

Cooper Tire & Rubber melonjak 41,1 persen lebih tinggi menjadi 34,66 dollar AS setelah setuju untuk dibeli oleh Apollo Tyres India  seharga 35 dollar AS per saham. Kesepakatan tunai seluruhnya 2,5 miliar dollar AS akan menjadikannya produsen bank ketujuh terbesar di dunia.

Gigamon melompat 49,8 persen menjadi 28,47 dollar AS setelah perusahaan teknologi jaringan lalu lintas data itu membuat debut di pasar modal dengan harga perdana 19 dollar AS.

Yum! Brands merosot 0,1 persen setelah melaporkan penjualan toko yang sama pada Mei anjlok 19 persen di China karena kekhawatiran tentang flu burung memukul penjualan Kentucky Fried Chicken.

Saham Hewlett-Packard adalah anggota Dow yang membukukan keuntungan langka terbesar, naik 2,8 persen setelah kepala eksekutif Meg Whitman memberikan sebuah wawancara positif kepada CNBC.

Sementara raksasa tembakau Altria naik 0,3 persen setelah Barclays menaikkan peringkat sahamnya menjadi "overweight" dari "market weight."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com