Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Perlu Kebijakan untuk Mengatur Harga Tanah

Kompas.com - 13/06/2013, 14:54 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Boediono menginginkan agar ada kebijakan pemerintah untuk mengatur harga tanah. Pasalnya, melonjaknya harga tanah akibat spekulasi berimbas tingginya harga rumah.

Wapres mengatakan, harga tanah memang wajar terus naik akibat tidak sebandingnya ketersediaan tanah dengan permintaan. Namun, kata Wapres, kenaikan harga itu tidak boleh terlalu tinggi.

"Saya setuju kalau ada harga tanah yang tidak wajar harus dikeluarkan kebijakan. Saya dengar dari Pak Menteri (Perumahan Rakyat, Djan Faridz) ada mekanisme semacam itu," kata Wapres ketika menerima Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (13/6/2013).

Hal itu dikatakan Wapres menanggapi harapan Apersi agar segera diimplementasikan kebijakan bank tanah untuk mengatasi terus melonjaknya harga rumah akibat tingginya harga tanah.

Dalam pidatonya, Wapres memaparkan apa saja program pemerintah yang sudah dilakukan dalam menyediakan rumah murah. Ia memberi contoh pembangunan rumah susun, relokasi rumah, pemberian insentif untuk pengembang, dan lainnya. Wapres mengakui masih banyak yang harus dilakukan.

Terkait pemberian insentif, Wapres menginstruksikan diberikan dengan anggaran yang cukup, tidak berlebihan, dan tepat sasaran. Dengan pemberian insentif, pengembang dapat membangun rumah murah untuk rakyat miskin.

Hanya, Wapres ingin agar ada mekanisme yang jelas terhadap penggunaan subsidi. Ia menyoroti implementasi yang salah sasaran. Misalnya, rumah ternyata dibeli oleh kelompok menengah ke atas untuk dijadikan investasi.

"Ini tidak tepat sasaran. Apa yang kita inginkan membangun dengan subsidi itu untuk dipakai. Kalau untuk obyek investasi itu tidak pas. Saya kira Pak Menteri pikirkan apa-apa yang harus dilakukan," pungkas Wapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com