Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggali Potensi Diaspora, Para "Pengelana" Bangsa

Kompas.com - 17/06/2013, 04:06 WIB
Wisnu Dewabrata

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagai negara besar, Indonesia memiliki potensi diaspora yang tak kalah besar, tetapi belum banyak digarap serius. Padahal, sejumlah negara macam China, India, dan bahkan Vietnam telah memaksimalkan keberadaan diaspora mereka masing-masing.

"Diaspora" adalah istilah yang diadopsi dari bahasa Yunani, yang secara sederhana berarti "penyebaran". Dalam konteks Indonesia dan kekinian, diaspora merujuk pada semua orang di luar negeri yang berdarah, berjiwa, dan berbudaya Indonesia.

Secara ekonomi keberadaan diaspora menguntungkan. Salah satunya dalam bentuk remitans (pengiriman uang dari luar negeri). Menurut Wahid Supriyadi, Kepala Desk Diaspora dari Kementerian Luar Negeri, Jumat (14/6/2013), pemasukan remitans diaspora India mencapai 69 juta dollar AS dari 35 juta orang diaspora mereka.

China juga memetik remitans 61 juta dollar AS dari diasporanya. Sementara Filipina dan Vietnam mengantongi remitans dari diaspora masing-masing 24 juta dollar AS dan 10 juta dollar AS.

Presiden Jaringan Kerja Diaspora Indonesia Mohamad Al-Arief menyebut total diaspora Indonesia di seluruh dunia diperkirakan mencapai tujuh juta orang. Dari jumlah itu, sekitar 4,6 juta orang adalah diaspora kategori I atau para warga negara Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri.

Selain itu, juga ada diaspora kategori II atau para keturunan orang Indonesia, yang berstatus warga negara lain, atau para mantan WNI yang pindah kewarganegaraan karena beragam sebab, termasuk menikah dengan orang asing. Jumlah diaspora kategori II diperkirakan sekitar dua juta orang.

"Baru kemudian (diaspora) kategori III, mereka yang sama sekali bukan orang Indonesia tetapi punya kepedulian dan kecintaan terhadap Indonesia, macam Clare Selgin Wolfowitz, seorang pakar antropologi Indonesia," ujar Al-Arief, yang juga bekerja di Bank Dunia ini.

Lebih lanjut, tambah Al-Arief, India sudah lebih dahulu memanfaatkan keberadaan para diasporanya. Mereka bahkan punya kementerian khusus menangani isu itu sejak 2004.

Pemerintah India, ujar Al-Arief, bahkan memberi kartu Orang India Keturunan (PIO) kepada siapa saja asal negara mana pun, yang mampu membuktikan mereka keturunan India. Dengan melampirkan kartu itu ke dalam paspor, mereka bisa menikmati kebijakan bebas visa jika ingin datang ke India. Selain itu, pemegang kartu PIO juga bisa membuka rekening, membeli properti, dan mendapatkan beragam kemudahan lain, terutama agar mereka tertarik berinvestasi.

Bagaimana dengan Indonesia?

Kepada wartawan, Al-Arief mengumumkan rencana digelarnya Kongres Diaspora II pada 18-20 Agustus 2013. Targetnya, kegiatan akan dihadiri sekitar 2.000 orang diaspora Indonesia dari 21 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com