Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Akan Kembali Diuji

Kompas.com - 17/06/2013, 07:29 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan akan kembali diuji kekuatannya pada perdagangan awal pekan ini, Senin (17/6/2013). Hari ini dan pekan ini sentimen eksternal khususnya dari pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, akan memberi pengaruh utama bagi pergerakan indeks.

Bursa saham AS gagal bertahan positif setelah pelaku pasar kembali mengkhawatirkan adanya realisasi penarikan stimulus The Fed, akhir pekan lalu. Kekhawatiran ini terkait dengan akan diadakannya pertemuan pekan ini. Selain itu, adanya pemangkasan proyeksi pertumbuhan dari IMF terhadap ekonomi AS menjadi 2,7 persen dari 3 persen dan rilis data-data ekonomi yang di bawah estimasi turut menambah sentimen negatif. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,70 persen dan Indeks S&P 500 melempem 0,59 persen.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, IHSG ditutup naik cukup tajam 153,08 poin (3,32 persen) ke level 4.760,74 dengan jumlah transaksi sebanyak 11,3 juta lot atau setara dengan Rp 8 triliun. Investor masih melakukan penjualan bersih di pasar regular Rp 400 juta dengan saham yang paling banyak dijual BBCA, ASRI, INDF, PGAS dan TLKM. Mata uang rupiah terapresiasi ke level Rp 9.875 per dollar AS.

Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, penguatan IHSG akhir pekan lalu menunjukkan potensi bullish reversal pada indikator MA 5. Untuk awal pekan ini diperkirakan IHSG akan menguat. Dengan dukungan di level 4.650 dan resisten di 4.850. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah BMRI, INTP dan MAPI.

Sedangkan menurut riset Trust Securities, IHSG akan berada pada level dukungan di 4.635-4.668 dan resisten di 4.785-4.827. Berpola menyerupai separating lines di atas lower bollinger bands (LBB). MACD mencoba naik dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba untuk upreversal dari area oversold.

Secara pola teknikal, seharusnya IHSG masih dapat melanjutkan kenaikan. Apalagi harga-harga saham juga masih rendah. Tetapi, tetap harus waspada dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi yang dapat menghambat terbentuknya pola kenaikan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com