Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Dibuat, Sistem Informasi Rantai Pasokan Konstruksi

Kompas.com - 17/06/2013, 08:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Sektor konstruksi akan maju apabila pasokan bahan baku berjalan lancar. Untuk itu, perlu diciptakan rantai pasokan konstruksi yang baik. Kementerian Pekerjaan Umum berencana membuat sistem informasi lengkap untuk kebutuhan sektor usaha jasa konstruksi.

"Pembuatan sistem informasi ini merupakan salah satu program Kementerian PU di tahun 2013-2014," kata Kepala Badan Pembinaan Konstruksi (BP Konstruksi) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Hediyanto W Husaini, akhir pekan lalu. Menurutnya, dengan sistem informasi tersebut, kelak para kontraktor bisa mendapat informasi mengenai peralatan dan material konstruksi yang mereka butuhkan. Saat ini BP Konstruksi sedang mengumpulkan bahan-bahan informasi tersebut dalam kurun waktu setahun ke depan.

"Kami akan fokus membuat sistem informasi lengkap untuk kebutuhan material guna memperlancar rantai pasok industri kontstruksi. Informasi berisi tentang di mana lokasinya, siapa distributornya, bagaimana penggunaannya, dan diusahakan ada juga daftar harganya," jelas Hediyanto. Selama ini, ujar dia, rantai pasokan di Indonesia masih belum memperhitungkan aspek teknologi. Sehingga, masih perlu terus diperbaiki. Saat ini yang diperhitungkan baru unsur manusia, bahan material, uang, dan lahan.

Fungsi dari sistem informasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para kontraktor. Pasalnya, menurut Hediyanto, para kontraktor kerap kesulitan mencari material bahan konstruksi di bulan tertentu. "Misal, pada bulan Januari pasokan tersedia, tapi bukan jaminan pada bulan berikutnya ada pasokan," imbuh dia.

Sedianya, sistem informasi rantai pasokan bakal dipublikasikan dalam bentuk website. Sistemnya akan mirip dengan Sistem Informasi Sumber Daya Investasi (SISDI). Namun, sistem untuk rantai pasokan ini diklaim akan lebih lengkap dari SISDI.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com