Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan TelkomVision ke Trans Corp Dinilai Aneh

Kompas.com - 18/06/2013, 17:22 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu lagi politisi ikut bersuara mengenai penjualan TelkomVision ke Trans Corp milik Chairul Tanjung. Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya menganggap aneh rencana PT Telekomunikasi IndonesiaTbk (Telkom) menjual hampir seluruh saham perusahaan televisi berlangganan itu.

Tantowi tak menemukan alasan mengapa TelkomVision yang potensial harus dijual ke swasta. "Agak aneh bagi saya Telkom menjual unit usahanya yang lagi membaik bisnisnya dan akan menjadi bisnis masa depan. Dan Telkom sendiri lagi tidak butuh uang," katanya, Selasa (18/6/2013).

Politisi Partai Golkar ini berpendapat, dalam rencana penjualan TelkomVision itu sejauh ini belum tercium motivasi politik. Meski di sisi lain, ada dugaan pihak pembeli memanfaatkan kedekatannya dengan penguasa.

"Pelakunya adalah orang-orang yang dekat dengan kekuasaan yang menggunakan kedekataannya tersebut," ujarnya. Untuk diketahui, di tengah kemelut isu bahan bakar minyak (BBM) dan koalisi, pada pekan pertama Juni 2013 ada aksi korporasi yang rawan menjadi skandal politik dan sekaligus ekonomi.

Aksi korporasi itu adalah pelepasan hampir seluruh saham TelkomVision milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ke Trans Corp. Tidak ada pengumuman resmi berapa nilai akhir penjualan TelkomVision ke Trans Corp.

Namun, beredar luas bahwa aksi korporasi tersebut bernilai sekitar 100 juta dollar AS. Kedekatan Presiden SBY dengan Chairul Tanjung terjalin karena Chairul adalah Ketua Ekonomi Nasional (KEN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com