Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Bertubi untuk Rupiah

Kompas.com - 21/06/2013, 07:43 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com — Tekanan terhadap rupiah terus berlanjut. Kamis (20/6/2013), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot menguat 0,44 persen di level Rp 9.982 per dollar AS. Namun, kurs tengah di Bank Indonesia justru memperlihatkan pelemahan 0,12 persen ke level Rp 9.920 per dollar AS.

Rully Arya Wisnubroto, analis pasar keuangan Bank Mandiri, mengatakan, pernyataan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, yang ingin mengurangi stimulus moneter hingga akhir 2013 dan menghentikan stimulus tersebut di 2014, memperburuk kondisi rupiah.

Keputusan The Fed tersebut membuat kurs dollar AS menguat. "Pengumuman The Fed ini membuat para investor melarikan modalnya ke Amerika, dan melemahkan rupiah," ujar Rully.

Namun, potensi penguatan rupiah tetap terbuka. Bila harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik, dalam jangka menengah, hal itu akan mengangkat posisi rupiah. Menurut Rully, investor asing melihat kondisi fiskal akan semakin membaik sehingga ada harapan lembaga pemeringkat asing menaikkan outlook utang Indonesia.

Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures, juga berpendapat tekanan terbesar rupiah adalah menguatnya dollar AS setelah pernyataan The Fed. "Pasar mengantisipasi dengan melarikan dananya ke Amerika setelah dollar menguat," ujarnya.

Dalam perdagangan hari ini, Albertus memperkirakan rupiah akan kembali melemah ke level Rp 9.940 sampai Rp 10.100 per dollar AS. Sementara itu, menurut perkiraan Rully, rupiah akan berada di level Rp 9.918 sampai Rp 9.972 per dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Sumber
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com