Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan Pajak Baru 36 Persen dari Target

Kompas.com - 21/06/2013, 19:54 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pajak mencatat realisasi penerimaan pajak hingga 14 Juni 2013 sebesar Rp 384,1 triliun, atau hanya mencapai 36,9 persen dari target pajak dalam APBN 2013 sebesar Rp 1.042 triliun.

Meskipun masih jauh dari target, Direktur Intelijen dan Penyidikan Ditjen Pajak Yuli Kristiyono, mengaku optimistis target tahun ini akan tercapai. Untuk itu, pihaknya akan menggenjot melalui penerapan single nomor faktur dan pengetatan pengawasan pelaksanaan pungutan pajak.

"Kondisi penerimaan pajak saat ini mengalami pertumbuhan 6,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jadi meskipun masih rendah, penerimaan pajaknya lebih tinggi ketimbang tahun lalu," katanya, Jumat (21/6/2013).

Dia menyebutkan, realisasi tersebut ditopang oleh pertumbuhan PPN sebesar 14,81% dan PPh non migas 1,9 persen.

Yuli menambahkan, untuk mengejar target pertumbuhan penerimaan pajak sebesar 19 persen pada tahun ini, pihaknya terus melakukan langkah pengamanan penerimaan pajak melalui strategi utamanya yaitu ekstensifikasi dan intensifikasi pajak.

"Namun untuk quick win, kita fokus pada penggalian potensi pajak sektoral atau unggulan masing-masing KPP. Secara nasional, DJP akan fokus pada penggalian potensi pajak sektor properti termasuk melakukan imbauan, penelitian dan pemeriksaan pajak sektor properti," jelasnya.

Selain itu, DJP juga melakukan upaya meningkatkan kemampuan DJP dalam menggali potensi pajak Orang Pribadi karena struktur penerimaan pajak selama ini lebih dari 89 persen berasal dari wajib pajak (WP) Badan atau perusahaan yang berisiko tinggi terhadap perekonomian global.

"Kebanyakan penerimaan pajak selama ini lebih dari 89 persen berasal dari wajib pajak (WP) Badan atau perusahaan," ujarnya. (Arif Wicaksono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com